Wagub NTB Dinyatakan Positif Covid-19 Padahal Sudah 2 Kali Suntik Vaksin, Kemenkes Beri Penjelasan Penawar Virus Corona Tak Bikin Kebal tapi Butuh Proses

Jumat, 26 Maret 2021 | 13:30
freepik

Ilustrasi pemberian vaksin Covid-19

GridHype.ID - Banyak orang penasaran apakah orang yang sudah disuntik vaksin 2 kali bisa terinfeksi.

Baru-baru ini wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara dinyatakan positif Covid-19.

Dilansir dari Tribunnews.com, Wagub Provinsi NTB, Sitti Rohmi Djalilah dan suaminya dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga: Sempat Disebut Haram Karena Mengandung Enzim Babi, MUI Keluarkan Fatwa Halal Penyuntikan Vaksin AstraZeneca Karena Darurat, Satgas Covid-19:Bukan Kandungan Utama

Padahal keduanya diketahi sudah 2 kali disuntik vaksin Covid-19.

"Benar (positif Covid-19), sesuai rilis malam ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri, Sabtu (13/3/2021) malam.

Hamzi Fikri menjelaskan, kondisi wakil gubernur NTB baik-baik saja.

Baca Juga: Sudah Divaksin Tapi Masih Bisa Positif Covid-19, Kemenkes Singgung Waktu yang Dibutuhkan Antibodi Usai Penyuntikan Vaksin Dosis Kedua

Dia tidak mengalami sakit atau tergolong orang tanpa gejala (OTG).

Karena itu, sampai saat ini Rohmi Djalilah masih isolasi mandiri di pendopo.

"OTG isolasi mandiri di bawah pengawasan dokter RSUD Provinsi NTB," katanya.

Rohmi dan suami mendapat suntikan vaksin pertama tanggal 14 Januari dan dosis kedua 21 Januari 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tunjuk Pesantren di Jawa Timur Sebagai Penerima Vaksin AstraZeneca, Juru Bicara Kemenkes Beri Penjelasan Ini

Terpisah, M Khairul Rizal, suami Rohmi Djalilah yang juga anggota DPRD NTB membenarkan mereka positif Covid-19.

Kepada wartawan, Khairul Rizal menjelaskan, mereka terjangkit tetapi tanpa gejala.

"Alhamdulillah walau pun positif, kondisi baik, tidak bergejala, mungkin pengaruh vaksin Covid-19 sudah bekerja," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Imbau Masyarakat Tidak Unggah Sertifikat di Sosmed, 3 Hal Ini Jadi Alasan Tak Semua Orang Layak Terima Vaksinasi Covid-19

Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan mengungkapkan hal ini setelah ditemukan kasus orang positif Covid-19 usai menerima vaksinasi Covid-19.

Dilansir dari Kompas.com,Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Harbuwono meminta masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.

Ia menyebutkan, vaksinasi tak membuat seseorang seketika kebal terhadap virus.

Baca Juga: Bermasalah di Beberapa Negara Eropa Lantaran Kasus Penggumpalan Darah, Vaksin AstraZeneca Dinyatakan Halal oleh Fatwa MUI Meski Mengandung Babi

"Bagi yang sudah divaksinasi jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol 3M karena ini sangat penting sekali," kata Dante saat menerima kedatangan vaksin Covid-19 tahap ketujuh di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (25/3/2021).

"Bukan berarti vaksinasi ini akan membuat orang kebal sama sekali, tetapi butuh waktu untuk proses imun itu terbentuk di dalam tubuh," tuturnya.

Protokol kesehatan 3M yang dimaksud Dante yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Disebut Akan Kadaluwarsa Maret ini, Jubir Satgas Covid-19 Buka Suara Hingga Kemenkes Tegaskan Tak Ditemukan Efek Samping Berat Usai Vaksinasi

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari kerumunan.

Dante pun meminta masyarakat tak ragu untuk mengikuti vaksinasi ketika gilirannya tiba.

Ia memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang diberikan pemerintah aman dan berkhasiat.

"Pemerintah pasti akan memprioritaskan vaksin yang benar-benar aman," kata dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tetap Instruksikan Vaksinasi di Bulan Ramadhan Pada Malam Hari, Meski MUI Telah Keluarkan Fatwa Vaksin Tak Batalkan Puasa

Dante menyebutkan, vaksinasi dibutuhkan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunal.

Untuk mencapai kekebalan tersebut, vaksinasi ditargetkan menjangkau 70 persen penduduk Indonesia atau 181,5 juta jiwa.

Hingga saat ini, sudah 6 juta orang divaksinasi dan 3 juta di antaranya telah diberikan dosis kedua.

Baca Juga: Padahal Baru Tiba di Indonesia, Vaksin AstraZeneca Bermasalah di Negara Eropa Lantaran Kasus Pembekuan Darah, Satgas Penanganan Covid-19 Angkat Bicara

Berdasarkan evaluasi pemerintah, vaksinasi sudah tampak memberikan perkembangan positif, seperti menurunkan penularan virus corona di kalangan tenaga kesehatan.

Vaksinasi juga disebut berhasil menurunkan kasus aktif dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19.

"Ini membuktikan bahwa vaksin memperoleh manfaat yang besar dan mengurangi risiko terjadinya keparahan akibat Covid-19," kata Dante.

Baca Juga: Disinyalir Salahi Kaidah Medis Meski Sudah Uji Klinis Tahap Pertama, Vaksin Nusantara yang Digagas Mantan Menkes Terawan Dikritik Kepala BPOM

Adapun vaksinasi Covid-19 di Tanah Air sudah dimulai sejak 13 Januari 2021. Pada tahap pertama, vaksinasi diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.

Saat ini, vaksinasi sudah menginjak tahap kedua yang menyasar pada petugas pelayan publik dan lansia.

(*)

Tag

Editor : Nailul Iffah

Sumber tribunnews.com, KOMPAS.com