GridHype.ID - Banyak orang penasaran apakah orang yang sudah disuntik vaksin 2 kali bisa terinfeksi.
Baru-baru ini wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara dinyatakan positif Covid-19.
Dilansir dari Tribunnews.com, Wagub Provinsi NTB, Sitti Rohmi Djalilah dan suaminya dinyatakan positif Covid-19.
Padahal keduanya diketahi sudah 2 kali disuntik vaksin Covid-19.
"Benar (positif Covid-19), sesuai rilis malam ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB dr Lalu Hamzi Fikri, Sabtu (13/3/2021) malam.
Hamzi Fikri menjelaskan, kondisi wakil gubernur NTB baik-baik saja.
Dia tidak mengalami sakit atau tergolong orang tanpa gejala (OTG).
Karena itu, sampai saat ini Rohmi Djalilah masih isolasi mandiri di pendopo.
"OTG isolasi mandiri di bawah pengawasan dokter RSUD Provinsi NTB," katanya.
Rohmi dan suami mendapat suntikan vaksin pertama tanggal 14 Januari dan dosis kedua 21 Januari 2021.
Terpisah, M Khairul Rizal, suami Rohmi Djalilah yang juga anggota DPRD NTB membenarkan mereka positif Covid-19.
Kepada wartawan, Khairul Rizal menjelaskan, mereka terjangkit tetapi tanpa gejala.
"Alhamdulillah walau pun positif, kondisi baik, tidak bergejala, mungkin pengaruh vaksin Covid-19 sudah bekerja," katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Kesehatan mengungkapkan hal ini setelah ditemukan kasus orang positif Covid-19 usai menerima vaksinasi Covid-19.
Dilansir dari Kompas.com,Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Harbuwono meminta masyarakat yang sudah divaksin Covid-19 tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan virus corona.
Ia menyebutkan, vaksinasi tak membuat seseorang seketika kebal terhadap virus.
"Bagi yang sudah divaksinasi jangan lupa untuk tetap menjalankan protokol 3M karena ini sangat penting sekali," kata Dante saat menerima kedatangan vaksin Covid-19 tahap ketujuh di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (25/3/2021).
"Bukan berarti vaksinasi ini akan membuat orang kebal sama sekali, tetapi butuh waktu untuk proses imun itu terbentuk di dalam tubuh," tuturnya.
Protokol kesehatan 3M yang dimaksud Dante yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menghindari kerumunan.
Dante pun meminta masyarakat tak ragu untuk mengikuti vaksinasi ketika gilirannya tiba.
Ia memastikan bahwa vaksin Covid-19 yang diberikan pemerintah aman dan berkhasiat.
"Pemerintah pasti akan memprioritaskan vaksin yang benar-benar aman," kata dia.
Dante menyebutkan, vaksinasi dibutuhkan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunal.
Untuk mencapai kekebalan tersebut, vaksinasi ditargetkan menjangkau 70 persen penduduk Indonesia atau 181,5 juta jiwa.
Hingga saat ini, sudah 6 juta orang divaksinasi dan 3 juta di antaranya telah diberikan dosis kedua.
Berdasarkan evaluasi pemerintah, vaksinasi sudah tampak memberikan perkembangan positif, seperti menurunkan penularan virus corona di kalangan tenaga kesehatan.
Vaksinasi juga disebut berhasil menurunkan kasus aktif dan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19.
"Ini membuktikan bahwa vaksin memperoleh manfaat yang besar dan mengurangi risiko terjadinya keparahan akibat Covid-19," kata Dante.
Adapun vaksinasi Covid-19 di Tanah Air sudah dimulai sejak 13 Januari 2021. Pada tahap pertama, vaksinasi diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.
Saat ini, vaksinasi sudah menginjak tahap kedua yang menyasar pada petugas pelayan publik dan lansia.
(*)