Follow Us

Mengapa Wanita Cenderung Alami Efek Samping Vaksin Covid-19 yang Lebih Kuat Dibanding Laku-laki? Ternyata Begini Penjelasan Menurut Ahli

Helna Estalansa - Senin, 22 Maret 2021 | 19:00
ILUSTRASI suntik vaksin COVID-19
Pixabay.com

ILUSTRASI suntik vaksin COVID-19

Faktanya, 79% dari efek samping yang dilaporkan berasal dari wanita, meskipun hanya 61% dari vaksin yang diberikan kepada wanita.

Para peneliti menenangkan apa yang terjadi, dan ini merupakan kejadian umum.

Baca Juga: Menkes Sebut Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Jadi Syarat Pelaku Perjalanan Picu Perdebatan, Satgas Covid-19: Masih Wacana

Mereka (para peneliti) menunjukkan bahwa respons yang lebih kuat dari wanita terhadap vaksinasi lain telah terlihat selama bertahun-tahun.

Para ahli menduga bahwa pada wanita, terutama wanita pramenopause, kadar estrogen membantu mengaktifkan respons kekebalan terhadap penyakit dan, oleh karena itu, terhadap vaksin.

Sebaliknya, pria memiliki lebih banyak testosteron, hormon yang agak meredam atau memperlambat respons yang sama.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Disebut Akan Kadaluwarsa Maret ini, Jubir Satgas Covid-19 Buka Suara Hingga Kemenkes Tegaskan Tak Ditemukan Efek Samping Berat Usai Vaksinasi

Sederhananya, wanita pada umumnya memiliki respons yang lebih kuat terhadap vaksin karena tubuh mereka lebih cepat dan lebih kuat dalam hal mengaktifkan apa yang diperkenalkan oleh vaksin ke dalam tubuh.

“Penyakit menular pada umumnya selalu tentang respons kekebalan dan bukan bug-nya,” kata Dr. Larry Schlesinger, Presiden dan Kepala Eksekutif Texas Biomedical Research Institute di San Antonio.

“Pada wanita, ada respons yang bersemangat dan lebih kuat terhadap banyak vaksin,” katanya kepada Healthline.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Inilah Sederet Hal yang Boleh dan Tidak Boleh Kamu Lakukan Pasca Terima Vaksinasi Covid-19, Apa Saja?

Sebenarnya ada banyak ilmu di balik ini. Di masa lalu, kata Schlesinger, respons yang lebih kuat pada wanita telah terlihat dan dipelajari dalam vaksin untuk demam kuning, DPT, influenza, dan penyakit lainnya.

Source : GridHealth.ID

Editor : Helna Estalansa

Baca Lainnya

Latest