Follow Us

Perusahaan Jepang Tingkatkan Penggunaan Kecerdasan Buatan untuk Kurangi Limbah Makanan di Masa Pandemi

Dwi Purworahayu - Selasa, 02 Maret 2021 | 06:30
Jepang
reuters.com

Jepang

Pembuangan limbah makanan adalah biaya terbesar bagi pemilik waralaba Lawson setelah biaya tenaga kerja.

Pembuat minuman Suntory Beverage & Food Ltd sedang bereksperimen dengan produk AI lain dari Fujitsu Ltd.

Baca Juga: Jadi Kenyataan Tepat Hari Ini, Prediksi Steve Soal Teknologi di Tahun 1990 Benar-benar Terjadi

Percobaan itu dilakukan untuk menentukan apakah barang seperti botol teh olong dan air mineral bisa rusak dalam pengiriman.

Sampai sekarang, itu adalah upaya manusia yang memakan waktu.

Dengan AI baru, Suntory berharap dapat mengukur kapan kotak yang rusak, atau kapan isinya sendiri telah rusak dan perlu dikembalikan.

Baca Juga: Dilengkapi Teknologi Anti Gempa, Basement Rumah Raffi Ahmad yang Dibangun Telan Biaya Setara Bangunan 3 Lantai

Suntory bertujuan untuk mengurangi pengembalian barang hingga 30-50%.

Selain itu, mereka akan memotong biaya limbah makanan serta mengembangkan sistem standar umum yang dapat digunakan bersama oleh pembuat makanan dan perusahaan pengiriman lainnya.

Baca Juga: Coba Cek, WhatsApp Rilis Daftar Ponsel Android dan iOs yang Tak Lagi Bisa Pakai Aplikasi WA di Tahun 2021

(*)

Source : reuters.com

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest