Menurutnya, begitu virus corona masuk ke tubuh, maka akan segera membajak sel dan akan memperbanyak diri.
Saat itulah individu bisa terinfeksi.
Meski Kemenkes RI telah merekomendasikan penggunaan masker kain atau masker reusable, masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan masker bedah sekali pakai.
Masalahnya, jika masker tidak dibuang atau dikelola dengan benar, justru dapat menyebarkan virus corona juga.
Apalagi, masker medis umumnya memiliki beberapa lapisan yang memengaruhi ketahanan virus, apabila menempel di permukaan masker.
"Ketahanan virus dimasing-masing permukaan benda berbeda beda.
Untuk masker bedah bagian dalam, virus bisa bertahan sampai 7 hari dan dibagian luar masker, virus bisa bertahan lebih dari 7 hari," ungkap dr. Ratih.
Untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) yang menggunakan masker bedah, tentu bagian dalam masker mengandung virus karena berkontak langsung dengan mulut dan hidung.
Sementara masyarakat yang belum terinfeksi, bagian luar maskernya mengandung virus akibat paparan dari luar.
"Kemudian ketahanan alat pelindung diri seperti masker N95 bisa bertahan sampai 21 hari, sarung tangan karet 4 hari, plastik 12 hari, dan stainles 14 hari" lanjutnya.