Dia menonton video siaran langsung serangan teroris di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru pada 15 Maret 2019, dan membaca manifesto penyerang Christchurch, Brenton Tarrant." Sambungnya.
Baca Juga: Dikabarkan Pisah Rumah, Stefan William Akhirnya Buka Suara Terkait Nasib Rumah Tangganya
Memanfaatkan Carousell, YouTube dan Google Maps untuk melancarkan serangannya
ISD mengtakan jka remaja tersebut telah melakukan penelitian secara online menggunakan Google Maps dan Street View di kedua lokasi tersebut untuk mempersiapkan sereangan.
Ia bahkan telah merencanakan rute penyerangan hinggga menentukan di mana akan memarkir kendaraannya.
Tak sampai disitu, remaja 16 tahun ini juga telah menonton video YouTube utuk mempersiapkan serangan menggunakan parang agar dapat mengenai arteri tergetnya dengan menebas leher dan dad mereka secara acak.
Pada saat penangkapan pelaku, bocah tersebut bahkan telah menambahkan parang ke daftar favoritnya di Caraousell namun belum melakukan transaksi pembelian.
Dia mencoba membeli parang Smith & Wesson sehargaa S$190 atau sekitar Rp2 juta, dan berencana menabung hingga saatnya tiba.
Baca Juga: Hewan Pertama yang Kamu Lihat Akan Ungkap Bakat Terpendam yang Kamu Miliki
Tak hanya parang, ia juga telah membeli rompi taktis dari Caraousell pada November 2020 lalu dengan maksud agar ia dapat memasang simbol ekstrimis sayap kanan.