"Dan setelah itu saya lemas gabisa sambil nangis, lalu buk Wulan bilang “nia ini ada kepala tayo” saya pun tak sanggup lagi berdiri dan menangis sejadi jadinya," tambahnya.
Bahkan, Sonia menjelaskan bahwa dirinya bersama temannya sempat mendapatkan ancaman dari warga setempat bahkan hingga akan diludahi.
"Tak lama kemudian ada bapak-bapak yang datangi kami sambil marah marah karena bising katanya. Dia maki-maki kami juga ditempat dan sempat hampir adu tangan sama buk wulan. Dan dia bilang kalau saya ngomong lagi dia bakal ludahi muka saya," tulisnya.
Ia juga menyebutkan sudah mendatangi Polsek, namun belum mendapatkan kejelasan.
"Saya udah lapor ke sana kemari, tapi ga ada hasil, bahkan saya udah bawak kepala kucing saya sebagai bukti ke polsek tapi sampai di polsek polisinya gatau pasal tentang kucing dan abis itu mereka ketawa-ketawa gajelas. Ga lama kemudian saya dipanggil masuk ke dalam polsek dan ditanyain dan akhirnya mereka nyuruh saya ke polsek satunya lagi karena mereka bilang itu bukan daerah mereka," tulisnya.
2. Dagingnya Diperjualbelikan
Warga sekitar lokasi penjagalan itu, menyebut pelaku bekerja sehari-hari sebagai jagal kucing.
Lokasi jagal kucing berada di Jalan Tangguk Bongkar VII, Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai.
Dikutip dari Tribun Medan, warga Anggiat Sipahutar menyebutkan bahwa pelaku memang pekerjaan sehari-harinya menjagal kucing dan untuk dimakan.
"Dia itu aja kerjanya, motong kucing. Untuk dijualnya, untuk dimakannya, untuk cari makannya, tiap hari," bebernya, Kamis (28/1/2021).