GridHype.ID - Pandemi Corona masih menghantui masyarakat dunia.
Hingga kini jumlah kasus terinfeksi virus Covid-19 terus meningkat.
Tak terkecuali di Indonesia, masyarakat pun masih harus berjuang dan bertahan di tengah pandemi Covid-19 yang melanda.
Baca Juga: Mirip Jepit Jemuran, Anting-anting Ini Dijual hingga Jutaan Rupiah
Namun sebuah kabar yang cukup mengejutkan baru saja terungkap. Salah satu suku di pedalaman Indonesia menyatakan bahwa mereka terbebas dari pandemi ini.
Dilansir dari Twibunnews.com pada Jumat (22/1/2021) telah total kasus Covid-19 telah mencapai 965.283 orang sejak 2 Maret lalu.
Kendati virus ini telah hampir setahun menyerang Indonesia, belum ada tanda-tanda menurunnya jumlah infeksi dari virus berbahaya ini.
Sebuah kabar mengejutkan justru di dapat baru-baru ini.
Terungkap jika salah satu suku di Indonesia dinyatakan tak memiliki kasus Covid-19 di daerahnya.
Suku yang dimaksud adalah suku Baduy di pedalaman Provinsi Banten.
Baca Juga: Kini Jadi Pengacara Rp 30M, Hotman Paris Pernah Coba Bunuh Diri, Sebut Hampir Tenggak Obat Nyamuk
Capaian ini tentu membanggakan, pasalnya sejak Kamis (21/1/2021) di Kabupaten Lebak sendiri jumlah kasus telah mencapai 1.179 orang dan tersebar di 38 kecamatan.
Pihak suku Baduy sendiri mengungkapkan kunci bagaimana warganya terbebas dari ancaman Covid-19.
Tidak ada, tidak ada sama sekali, masih nihil," kata Tetua Adat Masyarakat Baduy sekaligus Kepala Desa Kanekes, Jaro Saija, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (22/1/2021).
Saija juga menyampaikan jika capaian tersebut bukannya tanpa upaya.
Ya, meski jauh dari peradapan luar suku ini rupanya melakukan berbagai upaya yang bisa mencegah Covid-19.
Antisipasi Cepat
Sejak kemunculan kasus pertama pada Maret tahun lalu, phak suku Baduy dengan tanggap mengambil tindakan cepat.
"Warga Baduy yang ada di perantauan diperintahkan untuk langsung pulang, semua pulang dari Jakarta, Tangerang, Bandung," kata dia.
Adapun mereka yang ada di dalam wilayah Desa Kanekes dilarang untuk bepergian.
Selama pandemipun kawasan adat yang jadi wilayah wisata ini langsung melakukan pembatasan.
Bagi siapapun yang datang ke Baduy harus mengikuti protokol kesehatan yang ada.
Tiap warga Baduy pun diwajibkan untuk mengenakan masker.
Selain itu mereka juga melakukan pencegahan dengan cara tradisional, yakni lewat mantra dan doa.
Hampir tiap saat warga Baduy berdoa bersama untuk meminta keselamatan.
"Beberapa waktu lalu bersama Jaro Tangtu kita kumpul, berdoa, nyareat-lah istilahnya untuk keselamatan warga Baduy, kita pagari juga batas-batas wilayah dengan doa, ada mantra-mantranya," kata dia.
(*)