"Sehingga pemilihan sosok yang dijadikan panutan untuk kampanye itu seharusnya dilakukan lebih seksama lagi," kata Nurhadi kepada Tribunnews, Sabtu (16/1/2021).
Nurhadi mengatakan, Raffi Ahmad bukanlah sosok yang tepat untuk mengkampanyekan program vaksinasi dan adaptasi kebiasaan baru (AKB) ini.
Pasalnya, sejak dulu, suami dari Nagita Slavina ini dikenal karena acaranya yang melibatkan banyak orang.
"Raffi Ahmad ini sosok yang besar karena 'kerumunan'. Nama dia besar di media karena acaranya yang melibatkan banyak orang hadir di situ."
"Sehingga pilihan kepada Raffi Ahmad itu kurang tepat," kata Dosen Pendidikan Sosiologi Antropologi di UNS ini.
Ia menyebut, pemilihan duta vaksin Covid-19 ini seharusnya diisi oleh orang yang memiliki banyak prestasi.
Baca Juga: Pengusaha Garut Tukar Rumah Rp 500 Juta dengan Tanaman Hias, Kena Nyinyir hingga Disebut Pansos
Sehingga, sosoknya bisa dijadikan panutan yang baik oleh anak muda Indonesia.
"Seharusnya yang dipilih itu sosok yang memiliki prestasi yang patut dibanggakan."
"Dan diharapkan bisa jadi role model bagi anak-anak muda," ungkapnya.
Baca Juga: Sering Bertengkar, 5 Pasangan Zodiak Ini Nggak Bakal Cocok, Libra dan Taurus Sama-sama Keras