Follow Us

Netizen Khawatir Naik Pesawat Tua Pasca Kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Vincent Raditya Beri Penjelasan

Dwi Purwohayu - Selasa, 12 Januari 2021 | 17:45
Pesawat Sriwijaya Air tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013).
TRIBUNNEWS/ DANY PERMANA

Pesawat Sriwijaya Air tinggal landas meninggalkan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Minggu (26/5/2013).

Video yang diunggah pada Minggu (10/1/2021) telah ditonton lebih dari 6 juta kali dan memuncaki posisi pertama di trending Youtube.

Baca Juga: Update Terbaru Proses Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ182, Tim SAR Temukan 74 Kantong Jenazah dan Satu Penumpang Berhasil Diidentifikasi

Dengan judul 'Bahaya Pesawat Tua! Pesawat Sriwijaya SJ-182 26 Tahun!', kapten Vincent Raditya memberikan penjelasan kepada publik terkait keamanan menggunakan pesawat tua.

"Pesawat yang dikatakan tua ketika mereka sudah memasuki 50.000 jam ke atas. Ini bisa dikatakan sudah memasuki masa tuanya," tutur kapten Vincent.

"Tidak ada batasan untuk pesawat itu harus berhenti dioperasikan. Sampai pesawat tahun 1930, 1940 pun kalau memang dirawat dengan baik masih bisa digunakan," tambahnya.

Baca Juga: Nekat Bikin Konten di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182, Kapten Vincent Raditya Kena Tegor Melanie Subono

Kapten Vincent juga menjelaskan mengapa sebuah maskapai memilih untuk mengganti pesawat baru dan menghentikan penggunaan pesawat lama.

"Cuma yang jadi masalah adalah biaya. Semakin lama pesawat itu digunakan, semakin banyak jam terbangnya, semakin banyak dilakukan pengecekan," ujarnya.

"Tiba di satu titik di mana mereka harus mengeluarkan uang terlalu besar, jadi ngga layak lagi untuk dipertahankan misalnya. Lebih baik kita ganti pesawat baru," jelasnya.

Kapten Vincent mengklarifikasi bahwa antara pesawat tua dan pesawat baru tidak bisa dijadikan sebagai satu indikator kalau pesawat tua akan jatuh.

"Tidak bisa menjadi satu indikator di mana satu pesawat ini 'wah pesawat baru pasti ngga kenapa-kenapa', 'pesawat bekas pasti ada apa-apa', ngga. Ngga juga," terangnya.

Baca Juga: Awan Ini Jadi Penyebab Berbagai Tragedi dari AirAsia, Adam Air, Garuda hingga Sriwijaya Air, Begini Penjelasan Kenapa Cumulonimbus Jadi 'Mimpi Buruk' Penerbangan

Source : YouTube

Editor : Linda Fitria

Baca Lainnya

Latest