Follow Us

Update Terbaru Proses Evakuasi Korban Sriwijaya Air SJ182, Tim SAR Temukan 74 Kantong Jenazah dan Satu Penumpang Berhasil Diidentifikasi

Ngesti Sekar Dewi - Selasa, 12 Januari 2021 | 08:15
Petugas DVI Polri membawa kantong jenazah yang diduga berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021).
ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY

Petugas DVI Polri membawa kantong jenazah yang diduga berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021).

"Tim DVI dapat mengidentifikasi salah satu korban kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182, yaitu atas nama Oky Bisma," ujar Rusdi.

Sementara itu, Kapusifanis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, Oky Bisma berhasil diidentifikasi berkat pencocokkan antara sidik jari antemortem dan postmortem.

"Kami temukan berupa tangan kanan (korban) lengkap dengan jarinya. Ketika kami melakukan pengidentifikasian, kami bisa menyampaikan seperti ini," kata Hudi.

Baca Juga: Cerita Arie Untung yang Merupakan Adik Kelas dari Kapten Sriwijaya Air SJ182, Sebut Kapten Afwan Merupakan Sosok yang Baik dan Murah Hati

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 orang, yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 WIB.

Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Baca Juga: Cerita Arie Untung yang Merupakan Adik Kelas dari Kapten Sriwijaya Air SJ182, Sebut Kapten Afwan Merupakan Sosok yang Baik dan Murah Hati

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.

Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Eko Wahyu menyebut, ada nelayan yang mendengar dentuman saat peristiwa itu terjadi.

Tak hanya suara, kata Eko, saat itu nelayan juga melihat air laut naik hingga 15 meter.

Source : Kompas.com, Antara

Editor : Hype

Baca Lainnya

PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular