Gridhype.id- Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 pada Sabtu, 9 Januari 2021 di sekitar perairan Kepulauan Seribu membuat para ahli mulai menncari penyebab dibalik tragedi tersebut.
Komite Nasional Keselamatan Tansportasi (KNKT) hingga kini masih menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ812 dengan rute ppenerbangan Jakarta-Pontianak.
Banyak spekulasi bermunculan penyebab kecelakaan tersebut terkait dengan usia pesawat yang sudah tua, nemaun beberapa diantaranya juga ada yang menyebut jatuhnya pesawat Sriwijaya Air Beoing 737-500 ini dikarenakan faktor cuaca.
Menimbang faktor cuaca yang bisa menjadi salah satu penyebab jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 ini, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi bahwa puncak musim hujan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021.
Di mana pada saat puncak musim hujan terjadi, maka potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia ikut meningkat.
Untuk penerbangan, berdasarkan analisis dan prediksi BMKG yang disampaikan Desember lalu dan selalu diperbarui, Guswanto berkata, saat ini secara umum masih berpotensi tinggi terjadinya pembentukan awan- awan Cumulonimbus (CB) yang dapat membahayakan penerbangan.
"Oleh karena itu BMKG terus mengimbau masyarakat dan semua pihak yang terkait dengan sektor transportasi, untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya terhadap cuaca signifikan atau potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di puncak musim hujan, demi mewujudkan keselamatan dalam layanan penerbangan," kata Guswanto seperti dikutip dari Kompas.com.
Disisi lain Praktisi hukum Ricky Vinando, juga berpendapat ada fakta yang tidak terbantahkan saat terjadinya hilang kontak pesawat Sriwijaya SJ182.