Dalam bahasa kedokteran, sariawan disebut peradangan atau luka di daerah mukosa (daerah lunak di dalam rongga mulut) seperti permukaan dalam bibir, dalam pipi, gusi, lidah, dan daerah langit-langit.
Menurut drg. Nyoman Suardiasa sariawan dapat berupa luka yang kecil sampai dengan diameternya lebih besar. Ia menyebutkan ada banyak pencetus sariawan, trauma atau luka akibat tergigit, atau gigi palsu yang tidak pas.
Pencetus lain, alergi makanan seperti penyedap makanan dan alergi pemakaian obat-obatan gigi. Ketidakseimbangan hormon pun bisa berpengaruh misalnya gangguan menjelang menstruasi.
Bahkan, stres juga bisa jadi pemicunya.Penyuka burung perkutut dan kucing ini mengatakan, beberapa orang malah mendiamkan sariawan itu, dan akan sembuh sendiri.
Namun, waktu sembuhnya akan lama. Untuk pengobatan sariawan, biasanya dokter memberikan obat salep yang bisa dioleskan di daerah sariawan.
Berkumur dengan obat kumur antiseptik juga cukup membantu mempercepat penyembuhan dan mengurangi rasa sakit.
Adapun obat kumur fungsinya untuk membunuh kuman di mulut.
Kalau sariawannya berat apalagi sampai badan meriang mungkin perlu minum antibiotik, katanya.
Ia juga menyarankan minum air putih secukupnya, mengonsumsi vitamin C, dan banyak makan sayur dan buah-buahan.
Dengan menjaga kebersihan rongga mulut dan rajin menggosok gigi dua kali sehari dan setelah makan, sariawan dapat dihindari.