"Paling tidak, ini saya hargai di angka Rp 8.000, jadi Rp 80.000," kata dia mencoba menaikkan harga beras tersebut.
Dalam setiap paket sembako, masyarakat mendapatkan 10 kilogram beras beserta kutu-kutu di dalamnya.
Terakhir, ada satu kaleng biskuit senilai Rp 30.000. Dengan begitu, keseluruhannya mencapai Rp 186.160.
"Dan ini sudah saya cek di pasar, di pasar slipi, di grosir, ada toko grosir dan juga tetangga yang toko kelontong, ya harganya segitu-gitu," kata dia.
Baca Juga: Tangan Kanannya, Mensos Juliari P Batubara Dicokok KPK, Jokowi Tegas Tak Akan Melindungi Siapapun
Bonyamin menyebut sebelumnya Menteri Sosial pernah menyatakan barang-barang bansos didapatkan dari pabrik karena mendesak.
"Jadi, harganya mestinya lebih murah karena belinya partai besar," ujarnya.
"Pasti rasanya tidak mungkin kok kemudian karena ini diborong, harus keuntungan dan sebagainya," ucap koordinator MAKI itu.
Selain itu, pihak kontraktor utama ternyata melakukan subkontrak ke perusahaan lain.
Ia menduga pengadaan barang dan jasa untuk bansos Covid-19 disubkontrakkan dengan nilai Rp 210.000 per paket sembako.