GridHype.ID - Minggu (6/12/2020), publik dihebohkan dengan penangkapan Menteri Sosial, Juliari Batubara.
Mensos ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK terkait pengadaan bansos penanganan Covid-19 tahun 2020 ini.
Melansir Kompas TV, Ketua KPK Firli Bahuri menyebut kasus ini bermula dari pengadaan bansos paket sembako untuk warga miskin.
Mensos diduga telah mendapatkan fee Rp 10 ribu perpaket dari total Rp 300 ribu per paket Bansos.
Dari penangkapan itu, KPK telah mengamankan uang sebesar Rp 14,5 miliar di dalam tujuh koper berukuran besar dan sedang.
"Uang itu disimpan di dalam tujuh koper, tiga tas ransel dan amplop kecil yang jumlahnya sekitar Rp 14, 5 miliar," ungkap Firli dalam konferensi pers secara daring, Minggu dini hari.
Berita ini tentu mengejutkan banyak pihak hingga trending topic di mana-mana.
Menanggapi penangkapan salah satunya tangan kanannya ini, Presiden Jokowi pun buka suara.
Melalui postingan Instagram, Jokowi nampak tegas memerangi korupsi dan percaya pada KPK.
"Semenjak dari awal, saya mengingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju: jangan korupsi!
Seorang pejabat negara seharusnya menciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi baik untuk APBN maupun APBD provinsi, kabupaten, dan kota.
Apalagi jika itu berhubungan dengan uang rakyat, seperti bantuan sosial dalam rangka penanganan dampak pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.
Karena itulah, terkait penetapan Menteri Sosial Juliari P Batubara sebagai tersangka oleh KPK dini hari tadi, saya menghormati proses hukum yang tengah berjalan itu. Saya tidak akan melindungi siapapun yang terlibat korupsi.
Pemerintah akan terus konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi ini. Saya percaya KPK bekerja secara transparan, terbuka, dan profesional," tulis Jokowi.
Diketahui, selama pandemi ini sudah dua menteri di kepemimpinan Jokowi yang ditangkap.
Sebelum Mensos, Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo juga ditangkap KPK terkait kasus ekspor benih lobster.
(*)