Follow Us

Jangan Takut Masuk Angin, Tidur dengan Jendela yang Terbuka Terbukti Lebih Sehat Dibandingkan Memakai AC

None - Kamis, 12 November 2020 | 18:15
Ilustrasi tidur.
Freepik/jcomp

Ilustrasi tidur.

Di musim dingin, cara terbaik untuk memberi ventilasi ruangan adalah dengan membuka jendela di bagian atas, bukan di bagian bawah, tambah Dr Fitzgerald.

Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Potensi Cuaca Ekstrem di 13 Wilayah Berikut Hari ini Kamis 12 November 2020

"Ini karena udara dingin lebih padat dan lebih berat daripada udara hangat, sehingga udara dingin akan masuk dan tenggelam perlahan ke lantai,

sehingga mencegah penghuni mengalami hembusan udara dingin yang membekukan sambil tetap menyegarkan ruangan." tegas Dr. Fitzgerald.

Dr Louise Selby, seorang dokter umum di Guildford, Surrey, membiarkan jendela kamar tidurnya terbuka sepanjang malam sepanjang tahun dan menyarankan pasiennya untuk melakukan hal yang sama.

Dia mengatakan jika Anda tidak ingin membukanya sepanjang waktu, membuka jendela selama lima menit setiap jam dapat membuat perbedaan besar pada kualitas udara.

Baca Juga: Wijin Kesulitan Jawab Pertanyaan Luna Maya Terkait Kekasihnya, Gisel Kesal Sampai Beri Sindiran

Menjaga kamar tidur tetap sejuk juga lebih baik untuk tidur nyenyak karena membantu tubuh kita menjadi dingin, itulah yang kita butuhkan untuk merasa mengantuk dan tetap seperti itu sampai pagi.

Namun tidak semua tidur dengan jendela terbuka bisa bermanfaat bagi setiap orang, pengecualian pada orang berusia di atas 65 tahun.

Menurut pedoman, orang yang berusia di atas 65 tahun, atau dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya, harus tidur dalam suhu ruangan minimal 18 derajat celcius.

Bagi penderita asma, ada baiknya untuk menjaga kamar tidur setidaknya 18c dan mengenakan pakaian hangat, kata Emma Rubach, kepala nasihat kesehatan di Asthma UK dan British Lung Foundation.

"Udara dingin itu sendiri tidak menyebabkan penyakit tetapi dapat mengiritasi sel-sel yang melapisi saluran napas bagian atas, membuat penderita asma lebih rentan terhadap infeksi dada," kata John Oxford, seorang profesor virologi di Queen Mary, University of London.

Halaman Selanjutnya

(*)

Source : Daily Mail, GridHits.ID

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest