Dia melanjutkan dalam artikelnya, “separuh dokter mengira saya menderita tumor otak. Jelas, orangtua saya tidak terlalu senang dengan diagnosis ini, tetapi untungnya, setengah dari dokter berpikir itu mungkin sesuatu yang lain, mereka hanya tidak tahu apa."
Kelli terus berjuang melawan kondisinya, tinggal di rumah sakit selama dua setengah bulan. Dia membaik perlahan tapi pasti.
Namun, bahkan setelah dia dipulangkan, dia menjelaskan bahwa dia lupa cara menelan, jadi, "orang tua saya harus memberi memakan saya."
Baca Juga: Kisah Temuan 11 Jasad Bayi dalam Tas dan Kardus yang Disimpan di Langit-Langit Rumah Duka
Dia juga harus menjalani terapi okupasi karena "mereka tidak percaya saya akan pernah berjalan."
Keterampilan motorik halus Kelli juga sangat menderita. Namun, melawan segala rintangan dia terus berjuang. Dan dia pun menang.
Dua tahun kemudian para dokter baru menemukan penyebabnya yaitu botulisme pada bayi dari madu.
Orang tua sekarang lebih sadar tentang bahaya memberi madu kepada bayi di bawah usia satu tahun.
Juga, beberapa produsen madu memasang label peringatan pada produk mereka.
Baca Juga: Dikiran Makanan Bayi, Nenek ini Beri Makan Cucunya yang Berusia 18 Bulan dengan Hand Sanitizer
Selanjutnya, madu dipasteurisasi, biasanya membunuh spora yang dapat menyebabkan botulisme pada bayi.
Namun, Kelli merasa masih belum cukup kesadaran tentang bagaimana botulisme bayi yang mematikan dapat terjadi.