Ia kemudian diminta isolasi di Rusunawa Pontinak.
Karena tinggal sendirian, perawat tersebut memilih isolasi mandiri di rumah.
Diakui Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson, selama isolasi mandiri di rumah, kesehatan sang perawat dipantau oleh petugas puskesmas setempat dan tenaga medis RS Untan Pontianak.
“Dia juga diberikan obat-obatan dan vitamin,” ucap Harisson.
Selama isolasi mandiri, sang perawat tersebut mengeluhkan sesak napas.
Namun sesaknya hanya muncul saat beraktivitas.
Ia berkali-kali diminta untuk melakukan perawatan, namun tetap menolak dan memilih isolasi mandiri.
Hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (17/10/2020) sekitar pukul 04.00 WIB.
Jenazah almarhum lalu dibawa ke RSUD Soedarso Pontianak untuk pemulasaran dan pemakaman sesuai dengan protokol Covid-19.
"Setelah semua prosedur itu, almarhumah akan dikebumikan dengan prosedur protokol Covid-19," ujar Harisson.