Follow Us

Nyaris Musnahkan Populasi Manuasia di Dunia, Wabah Penyakit ini Tak Kalah Mengerikan dari Pandemi Covid-19

None - Kamis, 15 Oktober 2020 | 13:15
Penampilan dokter pada masa wabah hitam.
Toutiao

Penampilan dokter pada masa wabah hitam.

Baca Juga: Ngeri, Meski Sudah Sembuh Virus Masih Bisa Bertahan Hingga 2 Bulan di Dalam Tubuh Pasien Covid-19, Epidemiolog Sarankan Hal ini

Orang yang terkena penyakit ini biasanya karena digigit tikus yang membawa bakteri Yersinia pestis.

Selain itu hewan yang terinfeksi seperti anjing dan kucing juga bisa menginfeksi pemiliknya.

Bakteri ini bertahan karena tingkat rendah beredar di antara populasi tikus tertentu.

Hewan yang terinfeksi berfungsu sebagai reservoir jangka panjang bagi bakteri.

Saat ini tak ada vaksin yang bisa melawan wabah ini, tapi antibiotik modern dapat mencegah komplikasi dan kematian jika diberikan secara tepat.

Baca Juga: Produser Film Raam Punjabi dan Istri Positif Covid-19, Diduga Terpapar dari Asisten Rumah Tangganya

Topeng dokter untuk menutupi hidung dan wajah.
Toutiao

Topeng dokter untuk menutupi hidung dan wajah.

Selama wabah itu menyerang, sejumlah besar mayat perlu diproses, dan banyak mayat ditangani oleh dokter.

Ketika itu, orang tidak tahu bahwa wabah itu disebabkan oleh infeksi bakteri, tetapi mereka harus melakukan perlindungan dasar untuk mengisolasi mayat dari pembusukan.

Untuk mencegah bau busuk umumnya menggunakan penutup dari linen atau katun untuk menutupi hidung dan mulut.

Mirip dengan prototipe masker masa kini, tetapi dapat dibayangkan bahwa efek perlindungannya minimal.

Baca Juga: 7 Minggu Setelah Melahirkan Wanita ini Rasakan Ada Bau Busuk Keluar dari Tubuhnya, Saat Diperiksa Rupanya Hal Menjijikan Tertinggal dalam Tubuhnya Saat Persalinan

Source : Intisari Online

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest