GridHype.ID -Pengesahan Racangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja atau Omnibus Law mendapatkan respon keras dari masyarakat.
Tagar penolakan Omnibus Law pun sampai merajai trending topik di media sosial.
Tak hanya itu saja aksi demonstrasi hingga aksi mogol massal juga dilakukan demi memprotes DPR dan pemerintah.
Hari ini Kamis Oktober 2020 akan menjadi puncak mogok nasional 3 hari dalam bentuk unjuk rasa.
Unjuk rasa yang dua hari ini sempat terjadi di sejumlah kota untuk menentang disahkannya Undang-undang Cipta Kerja.
Elemen mahasiswa dan buruh akan bergabung dan berunjuk rasa di depan Istana.
Namun dikabarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah bertolak ke Yogyakarta pada Rabu (7/10) sore hingga beberapa hari ke depan untuk kunjungan kerja.
Pihak istana membantan Presiden ketujuh RI itu menghindari aksi unjuk rasa mahasiswa dan buruh untuk menolak UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Ramai Ditolak Banyak Pihak, Wajib Tahu Bedanya UU Cipta Kerja dan UU Ketenagakerjaan Ini!
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menilai aksi mogok nasional yang dilakukan para buruh dalam memprotes Undang-undang (UU) Cipta Kerja dapat memperburuk perekonomian.