"Sudah sepekan ini apinya padam dan belum menunjukkan tanda-tanda nyala api," kata Mufid.
Di sisi lain, Sinung Sugeng Arianto, mengungkap dugaan penyebabnya.
"Adapun dari pengecekan awal itu memang apinya padam karena tidak ada suplai gasnya. Laporan yang kami terima," ujar Sinung.
Dia mendapat laporan Api Abadi Mrapen padam sejak 25 September 2020.
Dia menyebut terdapat aktivitas pengeboran untuk mencari sumber mata air di dekat lokasi sebelum api abadi ini padam total.
Jarak lokasi keduanya sekitar 200 meter.
Baca Juga: Nahas, Wanita Ini Mendadak Meninggal Usai Santap Camilan Ini, Dokter Ungkap Penyebabnya
"Sebelumnya pada tanggal 12 September ada aktivitas pengeboran pencarian sumber mata air di dekat lokasi api abadi ini," jelasnya.
Sinung menjelaskan aktivitas pengeboran tersebut menyebabkan semburan air setinggi 50 meter.
Selain itu, lanjut Sinung, terdengar pula suara gemuruh dari dalam tanah dan tercium bau gas hidrokarbon saat pengeboran itu berlangsung.
"Tapi itu belum bisa dikatakan penyebab utamanya, masih indikasi atau dugaan awal ya," terangnya.