Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

57 Tahun Selalu Menyala, Api Abadi Mrapen Padam Total Untuk Pertama Kalinya, Diduga Karena Hal ini

None - Minggu, 04 Oktober 2020 | 08:00
Api abadi mrapen padam
Instagram @apiabadimrapen

Api abadi mrapen padam

Gridhype.id-Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah secara mengejutkan mati total.

Padamnya api abadi secara total yang telah menyala sejak 1963 silam atau tepatnya 57 tahun ini baru pertama kalinya terjadi.

Api Abadi Mrapen dilaporkan padam total pada Jumat (25/9) lalu.

Baca Juga: Sudah Menyala Sejak 4.000 Tahun yang Lalu, Api Abadi di Gunung ini Tak Pernah Padam Meski Salju Turun

Diketahui sebelumnya, Api Abadri Mrapen juga sempat padam namun tidak mati total seperti sekarang.

"Api padam total baru terjadi kali ini. Di tahun 1990-an atau kalau tidak salah ingat di tahun 1996, Api Abadi Mrapen pernah berkurang Intensitas debit gasnya, tapi tidak sampai membuat padam," kata Kasi Energi ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto saat saat meninjau lokasi, Jumat (2/10).

Sinung menyebut pada 1996 itu, upaya memulihkan api abadi dilakukan dengan pengeboran sehingga gas kembali keluar.

Baca Juga: Mulai Hari ini Pengguna Kereta Api Bisa Lakukan Rapid Test di Stasiun dengan Harga Rp 85.000, Berikut Syarat-Syaratnya!

Umat Buddha melakuan ritual pengambilan Api Dhamma Tri Suci Waisak 2562 BE 2018 di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (27/5/2018). Api yang diambil ini akan disemayamkan di Candi Mendut hingga keesokan harinya dibawa ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak.
KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO

Umat Buddha melakuan ritual pengambilan Api Dhamma Tri Suci Waisak 2562 BE 2018 di obyek wisata Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (27/5/2018). Api yang diambil ini akan disemayamkan di Candi Mendut hingga keesokan harinya dibawa ke Candi Borobudur sebagai sarana peribadatan perayaan Waisak.

Pengeboran itu dilakukan hingga kedalaman 20 meter.

"Setelah dibor ternyata keluar gasnya, intensitas nyala api kembali berkobar. Di tahun itu tidak sampai padam, padam total baru terjadi kali ini," jelas Sinung.

Kepala Desa Manggarmas Ahmad Mufid menyebut api sempat meredup hingga padam total.

Source :Tribunjateng.com

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x