GridHype.ID - Belanja online sudah menjadi gaya hidup di era digital seperti saat ini.
Terlebih dengan merebaknya wabah Covid-19, aktivitas belanja masyarakat secara online meningkat drastis.
Hal ini karena belanja secara online dianggap lebih mudah dan praktis.
VP of Marketing Lazada Indonesia Sawitri Hertoto mengatakan berdasarkan data yang diperoleh dari Analytic Data Advertising (ADA), aktivitas belanja online di tengah masyarakat mulai dari bulan Maret 2020 meningkat sebanyak 400 persen.
Sementara itu berdasarkan data McKinsey, ada sebanyak 57 persen masyarakat yang berbelanja melalui digital.
"Artinya, semakin banyak masyarakat yang berbelanja digital, peluang terjadinya kejahatan digital itu semakin besar. Untuk itu kita sebagai konsumen perlu sekali bijak dalam berbelanja agar terhindar dari masalah penipuan," ujarnya dalam diskusi webinar Lazada secara virtual, Selasa (29/9/2020).
Menurut dia ada 2 fase yang harus diperhatikan dan dilakukan masyarakat agar bijak dalam berbelanja online.
Sebelum berbelanja, dia bilang, hal pertama kali yang harus dilakukan konsumen adalah menentukan barang yang ingin dibeli.
Ketika sudah menentukan produk apa yang ingin dibeli, konsumen harus mencari tahu harga wajar dari barang tersebut.
Karena banyak sekali para seller yang ditemukan di berbagai platform e-commerce atau situs jual online lainnya yang memberikan harga yang tidak masuk akal.