Perketat pengeluaran. Prioritaskan uangmu hanya untuk membeli kebutuhan pokok yang mendesak.
Contohnya makan dan minum, vitamin guna menjaga daya tahan tubuh, kuota internet untuk sekolah atau bekerja dari rumah, bayar tagihan listrik dan air, serta membayar cicilan utang.
Baca Juga: Nyaris Pisah, Sandra Dewi Bongkar Lika-liku Kisah Cintanya Sebelum Menikah dengan Harvey Moeis
Menahan diri dari keinginan belanja yang sifatnya masih bisa ditunda.
Pangkas pengeluaran yang tidak penting, alihkan ke tabungan maupun untuk dana darurat.
Dalam situasi seperti ini, sangat penting memiliki tabungan atau dana darurat. Karena kita semua tidak akan pernah tahu sampai kapan resesi akan berakhir.
Lunasi utang
Dana penghematan bisa juga kamu gunakan untuk melunasi utang. Jika punya lebih dari satu utang, utamakan lunasi utang yang sudah jatuh tempo. Atau utang yang bunganya paling tinggi.
Dengan begitu, di masa resesi, beban utang dalam keuanganmu tidak terlalu berat. Syukur-syukur kalau cuma punya satu utang.
Jadi bisa merdeka deh dari utang. Ke depan, penghasilanmu hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok, tidak untuk membayar cicilan utang.
Hindari utang baru