Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Padahal Pendapatan Rata-rata Warganya Mencapai Rp84 Juta per Bulan, Namun Penduduk di Negara ini Justru Hidup Pas-Pasan dan Tak Bisa Kaya

None - Sabtu, 26 September 2020 | 20:15
Gaji Rata-rata Rp84 Juta per Bulan, Warga Swiss Justru Hidup Pas-pasan dan Tak Pernah Bisa Kaya
alsat-m.tv

Gaji Rata-rata Rp84 Juta per Bulan, Warga Swiss Justru Hidup Pas-pasan dan Tak Pernah Bisa Kaya

GridHype.id-Swiss menjadi salah satu negara terkaya di Eropa. Hal ini tak lain karena pendapatan rata-rata yang didapat penduduknya setiap bulan bisa mencapai angka yang fantastis.

Warga Swiss bisa mengantongi paling tidak hingga Rp84 juta per bulannya.

Tentunya angka ini termasuk jumlah yang fantastis bukan.

Baca Juga: Rakyatnya Dihantui Kelaparan Karena Pandemi Covid-19, Timor Leste Justru Terang-Terangan Kibuli Petaninya dengan Beli Beras Rusak dari Negara Tetangga

Namun sayangnya, warga Swiss justru kesulitan untuk mengumpulkan harta mereka dan menjadi kaya raya.

Tinggal di daerah yang dinobatkan sebagai negara terkaya faktanya tidak membuat masyarakat Swiss ikut menjadi kaya pula.

Meskipun tak kaya, penduduk Swiss adalah masyarakat yang teramat-sangat sejahtera.

Antara kaya raya dan sejahtera, banyak perbedaannya.

Contoh, seorang sarjana S1 lulusan dari universitas (jalur sains) atau Fach-hochschule (jalur politeknik) ketika memasuki dunia kerja akan mendapatkan gaji sekitar CHF6.000-an (Rp84 juta) per bulan.

Baca Juga: Mengenal Buah Parijoto, Mampu Atasi Masalah Sulit Hamil Hingga Obat Bagi Penderita Darah Tinggi

Banyakkah jumlah itu?

Jika gaji itu dipakai untuk hidup di Indonesia pastilah banyak sekali.

Tetapi, jumlah itu sangat pas-pasan untuk hidup di Swiss.

Apalagi jika karyawan sarjana tadi sudah beristri dengan dua anak.

Pasti ia menjadi sangat kekurangan.

Biaya hidup di Swiss teramat tinggi, sehingga gaji sebesar itu terasa pas-pasan, contoh untuk sewa rumah.

Di Swiss, seperti juga di Jerman, semua ukuran rumah diukur sesuai takaran layak kemanusiaan.

Dengan standar menurut hukum setempat yang memang harus dipatuhi, harga sewa rumah ukuran 80-100 m2 adalah CHF2.000 per bulan (Rp28 juta).

Baca Juga: Tanpa Sadar Beli Foto Lawas Sosok Penjahat Legendaris Seharga Rp27 Ribu, Pasangan ini Justru Jadi Kaya Mendadak Usai Fotonya Ditawar hingga Rp 30 Miliar Lebih

Sebagai keluarga yang hidup di negara dengan kesejahteraan tinggi, keluarga itu juga harus membayar asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan dana pensiun bagi (jaminan hari tua) di hari tua.

Satu keluarga inti dengan empat kepala, harus keluar sekitar CHF1.200 (Rp 16,8 juta) per bulan.

Sisa gaji dipakai untuk hidup sehari-hari.

Contoh harga bensin setara Pertamax CHF1,5 (Rp21.000) per liter.

Makan siang di rumah makan biasa CHF 20 (Rp280.000) per orang.

Sebotol air mineral 600 ml Rp 30.000.

Tarif kereta api cepat kelas dua berjarak 150 Km CHF 56 (sekitar Rp 800.000) sekali jalan dan seterusnya.

Berbeda dengan orang-orang yang sudah menduduki jabatan tertentu misalnya manajer, guru besar di universitas, atau kelas menengah lain yang pendapatannya bisa 3-4 kali lipat dari karyawan tadi.

Baca Juga: 6 Tahun Jalin Hubungan dan Dikabarkan Siap Naik Pelaminan Tahun ini, Sosok Calon Suami Naysila Mirdad Rupanya Bukan Orang Sembarangan

Namun meski gajinya lebih tinggi, masyarakat kelas menengah itu juga tidak kaya-raya, karena pajak yang luar biasa tingginya.

Semakin tinggi gaji, pajaknya pun semakin besar.

Menariknya, meski kondisi ekonominya pas-pasan, seorang karyawan biasa tidak akan kekurangan.

Sebab, negara melalui Gemeinde atau kantor pemerintah kota akan memfasilitasisang karyawan tadi habis-habisan dari hasil pajak orang-orang yang bergaji 4-5 kali dari dia.

Ada tunjangan anak, tunjangan sosial, dan lain-lain.

Hidup mereka menjadi bergairah, bahkan keluarga itu bisa menikmati liburan.

Di Swiss, produktivitas SDM dipacu dengan gaji.

Semakin tinggi gajinya, kelak pensiun yang didapatkan pun akan tinggi.

Semua warga (tak peduli PNS, karyawan swasta, maupun petani) semua akan menerima tunjangan sosial-kesejahteraan di hari tua.

Baca Juga: Bak Ketiban Durian Runtuh, Mimpi Pengasuh Rafathar Untuk Kuliah Terwujud, Nggak Cuma Diabiayi Raffi Ahmad Tapi Juga Disediakan Sopir Pribadi

Besar tunjangan bernama AHV yang diambil dari pajak itu sekitar CHF2.500 per bulan.

Bagi yang memiliki gaji, dana pensiun dari pemerintah pasti di atas AHV.

Dengan uang tersebut,minimum seseorang bisa bertahan hidup walau pas-pasan.

Tetapi, negara via pemerintah daerah akan memberikan tunjangan lain (sesuai kemampuan pemerintah daerah), hingga seseorang tetap bisa hidup layak pada akhirnya.

Jangan lupa, di Swiss kita bersekolah sejak SD sampai S1, S2, S3 sekalipun semua gratis.

Kita ingin meraih tiga kali doktor pun, tidak akan keluar biaya sepeser pun.

Jadi sebenarnya orang Swiss tidak kaya raya, melainkan hidupnya sejahtera.Sebab, setiap individu, swasta dan negara bekerja bahu-membahu menegakkan kesejahteraan.Mereka tidak hidup dalam kemewahan ala selebritas kaya raya.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judulGaji Rp84 juta/Bulan Tapi Tidak Bisa Kaya, Itulah Fakta Rakyat Swiss

Source :Intisari Online

Editor : Hype

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular

x