Follow Us

Taiwan Geram Hingga Keluarkan Senjata Perang Lantaran Jet Tempur China Terus Berseliweran di Wilayah Pertahanan Taiwan

None - Selasa, 22 September 2020 | 17:15
Sistem Roket Berpeluncur Ganda (MLRS) Thunderbolt-2000 menembakkan amunisinya ketika laithan perang Han Kuang mensimulasikan invasi China di Taichung, Taiwan, pada 16 Juli 2020.
(REUTERS PHOTO/ANN WANG)

Sistem Roket Berpeluncur Ganda (MLRS) Thunderbolt-2000 menembakkan amunisinya ketika laithan perang Han Kuang mensimulasikan invasi China di Taichung, Taiwan, pada 16 Juli 2020.

Gridhype.id- Hubungan Taiwan dan China tengah memanas lantaran jet tempur China terpantau telah memasuki zona pertahanan Taiwan untuk yang keempat kalinya dalam lima hari belakangan.

Diketahui ada dua pesawat anti-kapal selan Y-8 China yang memasuki zona indentifikasi pertahanan udara barat daya (ADIZ) Taiwan.

Untuk itu pada Senin (21/09) Taiwan pun membuat pernyataan jika mereka menyaiagakan tentara dan mengerahkan sistem anti-rudal untuk memperketat pertahanan.

Baca Juga: PBB Kian Melempem, Wabah Corona Seakan Buka Jalan Bagi China untuk Kuasai Dunia, Ahli Sebut Tahun 2049 Tiongkok Sudah Miliki Seluruh Bumi

Pekan lalu tentara dan pengebom China melanggar zona yang sama 3 kali, yang 2 di antaranya ketika seorang diplomat tinggi Amerika Serikat (AS) berkunjung ke Taiwan dan memicu kemarahan Beijing.

Washington telah mengirim 2 utusan ke Taipei dalam beberapa bulan terakhir, yang memicu amarah Beijing karena menganggap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu masih termasuk bagiannya.

China pernah menegaskan akan mengambil alih lagi Taiwan, dengan kekerasan jika perlu. Kemenhan Taipei lalu berkata, Taiwan menegakkan "hak membela diri dan menyerang balik" di tengah "seringnya gangguan dan ancaman".

Baca Juga: Aksi Nyelonong China ke Wilayah Laut Indonesia Sampai Disorot Media Inggris, Terungkap Alasan yang Bikin Kapal China 'Santai' Berkeliaran di Perairan Natuna

"Prinsip utama kami bukan untuk memprovokasi, bukan untuk meningkatkan konflik, memicu insidem atau menyebabkan salah tembak," ujar Menteri Pertahanan Yen De-fa kepada wartawan.

"Tapi kami tidak takut perang dan kami harus mempertahankan hak kami yang diperlukan untuk membela diri dan menyerang balik," lanjutnya dikutip dari AFP.

Beijing terus meningkatkan tekanan diplomatik, ekonomi, dan militer ke Taiwan sejak Presiden Tsai Ing-wen terpilih pada 2016.

Baca Juga: Konflik Turki dan Yunani-Eropa Tengah Memanas, Erdogan Diam-diam Telah Siapkan Pasukan Bayangan yang Bisa Menyerang Kapan Saja

Source : Kompas.com

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest