Aksi Nyelonong China ke Wilayah Laut Indonesia Sampai Disorot Media Inggris, Terungkap Alasan yang Bikin Kapal China 'Santai' Berkeliaran di Perairan Natuna

Rabu, 16 September 2020 | 10:00
Badan Keamanan Maritim (Bakamla) Indonesia

Berasa Milik Sendiri, Kapal Penjaga Pantai China 'Nongkrong' di Laut Natuna Selama Dua Hari, Garis Pembawa Petaka Ini Jadi Alibi Mereka Ogah Diusir

Gridhype.id- Baru-baru ini Indonesia dikagetkan dengan aksi kapal China yang 'nyelonong' masuk ke wilayah peraiaran Indonesia.

Kapal yang diketahui bernomor lambung 5024 tersebut terdeteksi oleh radar dan automatic indentiificcation system (AIS) merupakan kapal milik Bamkala (Badan Keamanan Laut) RI Sabtu (12/9) kemarin.

Kapal Tiongkok CCG 5204, itu juga dilengkapi dengan senjata senapaan mesin yang terpasang di bagian depan kepal. Melansir dari Philstra.com, senjata tersebut kemungkinan digunakan untuk melawan bajak laut.

Baca Juga: Hal Ini yang Akan Terjadi Bila China Menang Pertarungan Lawan Amerika Serikat, Bisa Mengubah Total Tatanan Dunia

Aksi penyelonongan itu juga disorot oleh media berbasi Inggris, Daily Express pada Selasa (15/9/20) kemarin.

Dalam tulisannya, Express menyebut Indonesia melakukan aksi penentangan atas gangguan yang terjadi di perairan mereka.

Namun, dengan percaya diri China justru mengatakan mereka sedang berpatroli di wilayah yang dimilikinya.

Sementara Duta Besar Indonesia Teuku Faizasyah, mengatakan, "Kementerian menegaskan kembali kepada China tidak ada tumpang tindih antara zona ekonomi eksklusif dan perairan China."

Baca Juga: Demi Kencani Model Dewasa di Media Sosial, Anak Orang Kaya di China Ini Rela Habiskan Rp10 Miliar

Alhasil, kapal itu harus diusir dari wilayah itu pada Senin (14/9) lalu, setelah pertengkaran sengit antara pihak berwenang Indonesia, lapor South China Morning Post.

Kapal itu kemudian dikawal untuk pergi meninggalkan wilayah perairan Natuna yang merupakan milik Indonesia.

Wisnu Pramuditha, juru bicara badan keamanan laut Indonesia (Bamkala) mengatakan pada This Week in Asia pihaknya dengan tegas menolak klaim China atas perairan Natuna.

Ia menambahkan bahwa kawasan itu berada dala zona ekonomi eklusif (ZEE) Indonesia.

Tidak jelas kapan kapal itu datang, namun dikatakan terlihat pertama kali pada hari Sabtu (12/9).

Baca Juga: Terungkap Kedok China Tutupi Aib, Sumber Virus Corona Ternyata Bukan dari Pasar Hewan Wuhan, Sosok Ini Bongkar Pembuatan Covid-19

Insiden itu terjadi di dekat Kabupaten Natuna, kepulauan yang merupakan satu di antara 272 pulau di Laut China Selatan.

Klaim Beijing atas banyak bagian di Laut China Selatan, mengkaitkannya dengan sembilan garis putus-putus.

Sembilan garis putus-putus itu adalah batas yang membentuk huruf U yang mencakup sekitar 90 persen perairan.

Garis tersebut dikatakan berasal dari tahun 1940-an, ketika dimasukkan ke dalam peta Tiongkok oleh Partai Nasionalis Tiongkok.

Hal itu membuat Tiongkok percaya diri melakukan klaim di wilayah Laut China Selatan, termasuk menyerobot wilayah Natuna yang merupakan milik Indonesia.

Klaim atas Laut China Selatan itu sudah ada sejak ratusan tahun sebelumnya, meski kini masih menjadi perdebatan sengit.

Baca Juga: Kelabuhi Sang Istri Kerja Lembur, Pria Asal China Ini Lakukan Tindakan yang Bikin Heboh Seantero Sampai Dijatuhi Hukuman Mati

Dalam beberapa bulan Amerika dan Australia dengan tegas menolak klaim berdasarkan sejarah atas wilayah tersebut.

"Australia menolak klaim China atas 'hak bersejarah' atau 'hak dan kepentingan maritim' sebagaimana ditetapkan dalam 'praktik sejarah yang panjang' di Laut China Selatan," ungkap Australia.

"Pengadilan 2016 South China Sea Arbitral Awards menemukan klaim tidak konsisten dengan UNICLOS (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982 tentang hukum laut), ketidakkonsistenan itu tidak valid," imbuhnya.

Media China Global Times menanggapi dengan mengecam hubungan Australia yang mengikuti jejak AS dalam menghadapi China memainkan kartu Laut China Selatan.

Hubungan China dan Australia disebut kian memburuk, dan menyebabkan peluang perubahan haluan, dan pilihan Australia kini hanya mengikuti jejak AS. (*)

Artikel ini telah tayang di Intisari online dengan judul, Sampai Disorot Media Inggris Aksi Nyelonong China di Wilayah Laut Indonesia, Terungkap Ini Alasan China Percaya Diri Klaim Wilayah Natuna Adalah Miliknya

Tag

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Sumber Intisari Online