Follow Us

Aksi Nyelonong China ke Wilayah Laut Indonesia Sampai Disorot Media Inggris, Terungkap Alasan yang Bikin Kapal China 'Santai' Berkeliaran di Perairan Natuna

None - Rabu, 16 September 2020 | 10:00
Berasa Milik Sendiri, Kapal Penjaga Pantai China 'Nongkrong' di Laut Natuna Selama Dua Hari, Garis Pembawa Petaka Ini Jadi Alibi Mereka Ogah Diusir
Badan Keamanan Maritim (Bakamla) Indonesia

Berasa Milik Sendiri, Kapal Penjaga Pantai China 'Nongkrong' di Laut Natuna Selama Dua Hari, Garis Pembawa Petaka Ini Jadi Alibi Mereka Ogah Diusir

Wisnu Pramuditha, juru bicara badan keamanan laut Indonesia (Bamkala) mengatakan pada This Week in Asia pihaknya dengan tegas menolak klaim China atas perairan Natuna.

Ia menambahkan bahwa kawasan itu berada dala zona ekonomi eklusif (ZEE) Indonesia.

Tidak jelas kapan kapal itu datang, namun dikatakan terlihat pertama kali pada hari Sabtu (12/9).

Baca Juga: Terungkap Kedok China Tutupi Aib, Sumber Virus Corona Ternyata Bukan dari Pasar Hewan Wuhan, Sosok Ini Bongkar Pembuatan Covid-19

Insiden itu terjadi di dekat Kabupaten Natuna, kepulauan yang merupakan satu di antara 272 pulau di Laut China Selatan.

Klaim Beijing atas banyak bagian di Laut China Selatan, mengkaitkannya dengan sembilan garis putus-putus.

Sembilan garis putus-putus itu adalah batas yang membentuk huruf U yang mencakup sekitar 90 persen perairan.

Garis tersebut dikatakan berasal dari tahun 1940-an, ketika dimasukkan ke dalam peta Tiongkok oleh Partai Nasionalis Tiongkok.

Hal itu membuat Tiongkok percaya diri melakukan klaim di wilayah Laut China Selatan, termasuk menyerobot wilayah Natuna yang merupakan milik Indonesia.

Klaim atas Laut China Selatan itu sudah ada sejak ratusan tahun sebelumnya, meski kini masih menjadi perdebatan sengit.

Baca Juga: Kelabuhi Sang Istri Kerja Lembur, Pria Asal China Ini Lakukan Tindakan yang Bikin Heboh Seantero Sampai Dijatuhi Hukuman Mati

Dalam beberapa bulan Amerika dan Australia dengan tegas menolak klaim berdasarkan sejarah atas wilayah tersebut.

Source : Intisari Online

Editor : Ngesti Sekar Dewi

Baca Lainnya

Latest