"Soal vaksin ini kita memang kami usulkan ini harus gotong royong, masyarakat kita ada yang dibantu pemerintah tapi ada yang bisa mandiri."
"Sebab vaksin kekuatan untuk melindungi ada keterbatasan waktu 6 bulan," kata Ketua PB IDI Daeng M Faqih kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
"Kalau bisa jangka waktu yang dibutuhkan 6 bulan harus selesai Supaya COVID-19 cepat mereda vaksinasi ini harus dilaksanakan serempak," sambungnya.
Kata Daeng, bagi masyarakat yang tidak mampu membeli vaksin pemerintah harus membantu.
Baca Juga: Tak Melulu Catok dan Mewarnai, Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Sebabkan Rambutmu Cepat Rusak
Namun bagi yang kaya, diharuskan membeli mandiri.
Ia melanjutkan, berkaitan dengan pelaksanaan penyuntikan vaksin, pihaknya berkomitmen membantu Satgas COVID-19.Dengan ini proses akan cepat selesai.
"Kami organisasi profesi, perawat, ikatan bidan yang biasa vaksinasi di lapangan, mungkin kalau ada profesi kesehatan lainnya bisa bantu ini bantu Satgas," beber dia.
"Pada saatnya penyuntikan vaksin di lapangan, bahkan sampai tingkat kecamatan," ujarnya.
Sejauh ini ada beberapa kemungkinan vaksin yang akan digunakan di Indonesia dalam waktu dekat.
Yang paling potensial adalah vaksin milik Sinovac dan Sinopharm dari China.