Follow Us

Tak Hanya Berikan Kuota Gratis, Gebrakan Terbaru Kemendikbud Bakal Beri Bantuan Laptop untuk Guru dan Siswa, Ini Kata Nadiem Makarim

Nabila N C, None - Minggu, 06 September 2020 | 06:30
Nadiem Makarim
Tribun Pontianak

Nadiem Makarim

"Pasti tes pertama ini akan ada berbagai tantangan. Tapi itu bukan alasan untuk tidak melakukan perubahan terhadap asesmen nasional kita," imbuh Nadiem.

Kegiatan prioritas Merdeka Belajar yang diajukan Nadiem lainnya, yaitu program pembiayaan pendidikan sebesar Rp 27,26 triliun, program sekolah penggerak dan guru penggerak sebesar Rp 2,68 triliun, dan program pemajuan budaya dan bahasa sebesar Rp 622,6 miliar. Kemudian, program revitalisasi pendidikan vokasi sebesar Rp 5,20 triliun, dan program kampus merdeka sebesar Rp 4,42 triliun.

Pengganti UN

Pada awal menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem Makarim telah mencanangkan untuk menghapus Ujian Nasional (UN) dan menerapkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter sebagai pengganti UN.

Baca Juga: Anya Geraldine Minta Pendapat Rizky Febian Soal Balikan Sama Mantan, Begini Jawaban Putra Sulung Sule

"Tahun 2021 UN akan diganti menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter," ujar Nadiem saat memaparkan program Merdeka Belajar di Hotel Bidakara, Jakarta, akhir tahun 2019.

Menurut Nadiem, AKM dapat menjadi penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. Nantinya, AKM akan berisi materi yang meliputi tes kemampuan literasi, numerasi dan pendidikan karakter.

Hal tersebut juga ditegaskan oleh Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan, Totok Suprayitno, Maret 2020. Menurut Totok, soal AKM akan sangat berbeda dengan soal UN sehingga siswa maupun guru perlu lebih menyiapkan diri.

"Di UN jarang dikenal soal (AKM) ini. Jadi kira-kira, soal AKM yang berbeda dengan UN lebih kepada pemahaman," katanya.

Baca Juga: Berdampak Buruk, Terlalu Lama Merasa Kesepian Bisa Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Begini Penjelasannya

Totok menjelaskan, soal numerasi pada AKM bukan lagi soal matematika yang identik dengan angka-angka dan rumus. Melainkan bagaimana menyelesaikan persoalan dengan nalar matematika.

"Misalnya persoalan kapan sampah itu bisa terurai agar tidak mencemari lingkungan. Kehidupan sehari-hari akan kita angkat dalam soal supaya anak juga kenal dengan persoalan hidup sekaligus bisa menjawab soal ujian," kata Totok.

Source : Suar.id

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest