"Program kerja sama pembangunan dari Australia telah membuat jaringan untuk membantu meluncurkan vaksin ini ke kawasan Asia Pasifik. Tetapi kami telah mencapai akhir dari penggunaan anggaran bantuan," kata Marc Purcell, CEO dari lembaga Australian Council for International Development.
"Untuk melakukan ini secara efektif, diperlukan sumber baru. Jika tidak, kita berisiko kehabisan untuk bidang penting lain dari kerja sama pembangunan dan membahayakan hubungan yang sudah ada."
Pemerintah Australia semakin khawatir dengan dampak pandemi virus corona di negara-negara Kepulauan Pasifik.
Sejauh ini sebagian besar negara di kawasan tersebut, termasuk Tonga, Samoa, Kepulauan Solomon, Vanuatu, dan Kiribati, tetap bebas dari virus corona.
Tetapi virus itu terus menyebar di Papua Nugini, yang sekarang sudah mencatat hampir 350 kasus positif Covid-19.
Baca Juga: Tak Biasa! Ilmuwan Asal Inggris Kembangkan Vaksin Tiruan Covid-19, Dalam Tahap Uji Coba
Badan Kesehatan Dunia (WHO) khawatir angka tersebut sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi, karena jumlah tes corona di Papua Nugini sangat rendah.
Pandemi corona juga telah menimbulkan kerugian ekonomi yang besar di beberapa negara Kepulauan Pasifik, terutama yang memiliki industri pariwisata besar, seperti Vanuatu dan Fiji.
Pemerintah Federal Australia telah menggunakan kembali ratusan juta dolar anggaran bantuan untuk membantu negara-negara Pasifik mengatasi dampak buruk dan telah mengirimkan sinyak akan lebih banyak perubahan besar.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kabar Baik, Indonesia Akan Kebagian Jatah Vaksin Corona dari Australia
(*)