Dokter Spesialis Jantung & Pembuluh Darah sekaligus Konsultan Kardiologi Intervensi dan Konsultan Elektrifisiologi dr. Ignatius Yansen NG., SP.JP (K), FIHA menjelaskan, jantung dalam keadaan istirahat normalnya berdenyut 60-100 kali dalam satu menit.
Aritmia adalah kondisi ketika dalam keadaan istirahat detak jantung lebih cepat atau lebih lambat.
"Kalau dalam kondisi istirahat denyut jantung kita lebih cepat sekali atau lebih lambat sekali dari 100, maka kita sebut aritmia."
Demikian diungkapkan dr. Yansen dalam Live Instagram bersama Eka Hospital Bekasi, Kamis (7/8/2020).
Baca Juga: Jessica Iskandar Idap Penyakit Takikardia, Yuk Kenali Gejala dan Penyebabnya
Lalu, kapan kita harus mulai khawatir dengan gejala berdebar tersebut?
Dr. Yansen menambahkan, berdebar yang memiliki pencetus bisa dikatakan sebagai sesuatu yang normal. Misalnya, ketika seseorang berolahraga, ketakutan, atau jatuh cinta.
Namun, jika sedang bersantai namun tiba-tiba muncul debaran yang kencang luar biasa maka itu perlu dicurigai sebagai sesuatu yang tidak normal.
Sehingga, jika mengalami kondisi tersebut kamu perlu memeriksakan diri ke dokter atau rumah sakit.
Selain itu, gejala berdebar juga perlu diwasadai jika sampai menimbulkan keluhan lain. Misalnya, berdebar hingga menimbulkan rasa pusing, nyeri dada hingga mau pingsan atau bahkan sampai pingsan, hingga kejang.
"Jadi yang harus diwaspadai adalah kalau merasakan keluhan berdebar disertai keluhan lainnya."