Follow Us

Sempat Dijuluki Wuhan-nya Indonesia Lantaran Banyaknya Kasus Positif Covid-19, Kini Tri Rismaharini Klaim Surabaya Berada di Zona Hijau

Nabila N C, None - Senin, 03 Agustus 2020 | 12:00
Cara Tri Rismaharini bujuk warga yang terpapar virus corona di perumahan elite agar mau pindah ke tempat karantina.
KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN

Cara Tri Rismaharini bujuk warga yang terpapar virus corona di perumahan elite agar mau pindah ke tempat karantina.

GridHype.ID - Beberapa waktu lalu, kota Surabaya sempat disebut sebagai Wuhan-nya Indonesia.

Hal ini lantaran kota pahlawan tersebut berada di zona merah pekat karena banyak ditemukan kasus positif Covid-19.

Selain itu, pendapat tersebut didukung lantaran angka positif Covid-19 ini disebut lebih besar dibandungkan Jakarta.

Namun ini tak berlangsung lama, karena Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengklaim Kota Surabaya kini berstatus zona hijau.

Baca Juga: Bikin Geger! 2 Kali Tes Swab Hasilnya Negatif, Rumah Sakit Ini Rekayasa Hasil Demi Dapatkan Dana Rp200 Juta dari Pemerintah

Ia mengatakan demikian karena angka penularan virus corona (covid-19) di kota yang dipimpinnya, mengalami tren penurunan. Jumlah orang sembuh juga terus meningkat.

Itu artinya, kondisi Kota Surabaya jauh lebih baik dari sebelumnya.

Jika melihat data kasus virus corona di laman infocovid-19.jatimprov.go.id hari ini, Minggu (02/08), kenaikan jumlah pasien sembuh lebih besar dibandingkan kenaikan kasus positif covid-19.

Berikut rangkuman fakta selengkapnya tentang klaim Risma:

Baca Juga: Julukan Negara Adi Kuasa Sudah Tidak Relevan Lagi, Amerika Serikat Alami Kondisi Terpuruk hingga Alami Krisis Ekonomi Tahun

1. Pasien sembuh naik lebih banyak

Melansir infocovid-19.jatimprov.go.id, kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya hari ini bertambah 65 orang.Sedangkan pasien sembuh virus corona di Kota Surabaya hari ini bertambah 137 orang.

Sehingga total kasus positif COVID-19 di Kota Surabaya kini menjadi 8756, sedangkan total pasien sembuh mencapai 5381.

Dari 8756 kasus tersebut, 2599 pasien COVID-19 masih menjalani perawatan.

Baca Juga: Kena Dampak Covid-19, Hotman Paris Harus Putar Otak Gegara Bisnisnya Bobrok : Saya Super Stres

Pasien meninggal di Kota Surabaya hari ini juga bertambah 5 orang, sehingga totalnya 776 pasien dinyatakan meninggal dunia karena COVID-19.

Sedangkan untuk pasien Suspect COVID-19 jumlahnya 2219 orang.

Berikut data lengkap kasus virus corona atau COVID-19 di Kota Surabaya hari ini, Minggu 2 Agustus 2020.

2. Tren penularan covid-19 menurun

Sebelumnya, Risma mengklaim tren penularan Covid-19 menurun dan angka kesembuhan di Surabaya kian meningkat.

Baca Juga: Digadang-gadang Jadi Obat Covid-19, Pria 50 Tahun Ini Nekat Tenggak Darah Sapi Kurban, Videonya Gegerkan Jagad Maya

Kota Surabaya, disebutnya sudah menjadi zona hijau.

"Kondisi Surabaya sudah hijau, artinya penularannya kita sudah rendah, lalu yang sembuh sudah banyak,” kata Risma saat menggelar video conference bersama pedagang dan perwakilan masyarakat Kecamatan Gunung Anyar, Sabtu (01/08).

Risma mengatakan, saat ini kondisi Surabaya disebut sudah lebih baik dari sebelumnya.

Dia mengaku hal itu berdasarkan data dari Kemenkes.

Baca Juga: 5 Taruna Positif Covid-19 Saat Liburan ke Yogyakarta, Begini Tanggapan Wakil Gubernur AKPOL Semarang

Di mana wilayah Surabaya tingkat penularannya sudah menurun dengan kesembuhan yang kian meningkat.

Dalam komunikasi tersebut, Risma memang membahas penurunan penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan, khususnya kawasan Gunung Anyar.

3. Jalan Rungkut Menanggal sudah dibuka

Dia mengungkapkan, terkait dengan pemblokiran lokal yang dilakukan di Jalan Rungkut Menanggal.

Baca Juga: Dunia Masih Jalani Tahap Uji Coba Vaksin, Negara Ini akan Luncurkan Penawar Virus Corona pada Pertengahan Agustus

Jalan tersebut kini sudah dibuka untuk akses ke luar kota.

Dia menyebut hal itu agar warga yang memiliki usaha dapat kembali aktif dengan tetap menjalankan protokol kesehatan dengan disiplin.

Namun Risma meminta warga di sana untuk lebih disiplin protokol kesehatan.

Kemudian, Risma juga mengaku bakal mengembangkan protokol kesehatan yang sudah ada di berbagai sektor.

Baca Juga: Ngeri! Darah Pasein Covid-19 yang Sembuh Diperjualbelikan di Pasar Gelap, Harganya Mencapai Ratusan Juta, Untuk Apa?

4. Optimalkan peran kampung tangguh

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat menggelar video conference dengan warga Gunung Anyar, Sabtu (01/08). (Pemkot Surabaya)

Lebih lanjut dalam komunikasi virtual itu, Risma meminta agar warga mengoptimalkan peran Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo untuk menekan angka penyebaran.

Risma juga berpesan, camat serta jajaran di kecamatan untuk terus melakukan pendampingan dan pemantauan.

Baca Juga: Satu Keluarga Muntah hingga Jalani Tes Covid-19 Akibat Temukan Benda Menjijikkan Ini Dalam Sup

Selain itu, harus saling mengingatkan satu sama lain. Risma juga berpesan agar masyarakat lebih disiplin terhadap protokol kesehatan.

“Apalagi sudah ada Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo dijaga jaraknya kalau ada pembeli yang tidak menggunakan masker, boleh tidak dilayani,” paparnya.

5. Tren kasus COVID-19 di Gunung Anyar menurun

Sementara itu, Camat Gunung Anyar, Maria Agustin mengungkapkan, di wilayahnya saat ini tren kasus memang mengalami penurunan.

Terbukti jumlah kasusnya tidak sebesar sebelumnya.

Baca Juga: Bikin Geger! 2 Kali Tes Swab Hasilnya Negatif, Rumah Sakit Ini Rekayasa Hasil Demi Dapatkan Dana Rp200 Juta dari Pemerintah

Menurut dia, salah satunya warga saat ini sudah jauh lebih sadar terkait protokol kesehatan. Meski begitu, usaha yang dijalankan terus bakal ditingkatkan.

"Kampung Tangguhnya juga berjalan, yang utama memang kesadaran warga," terang dia saat dikonfirmasi terpisah.

Risma Siapkan Program Senam Pernapasan untuk Pasien Covid-19

Selain itu, Pemkot Surabaya juga menggandeng ahli penyakit paru untuk memberikan treatment senam pernapasan bagi pasien Covid-19.

Hal itu dilakukan agar nantinya pasien Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh, fungsi pernapasan atau paru-parunya kembali optimal.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Arab Saudi Perketat Aturan untuk Jamaah Haji yang Keluar Masuk Masjidil Haram

"Sehingga mereka bisa melakukan senam supaya paru-parunya bisa maksimal fungsinya," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Selasa (21/07).

Risma mengatakan, sebelumnya Pemkot sempat mendapat informasi dari para ahli tentang seseorang yang sembuh dari Covid-19, berpotensi memiliki masalah di organ paru-paru.

Sebagai tindak lanjut dari hal itu, Pemkot menggandeng ahli paru untuk memberikan treatment lanjutan, di antaranya senam pernapasan.

Baca Juga: Berdalih Cegah Penularan Covid-19, Militer Israel Hancurkan Pos Pemeriksaan Virus Corona Palestina

Lokasi untuk tempat khusus senam itu tengah dipersiapkan Pemkot Surabaya.

Risma mengatakan, rencananya lokasi yang dipilih nanti berupa tempat yang lapang, luas dengan udara yang segar.

Selain itu, lokasinya nanti juga akan jauh dari pemukiman padat penduduk.

"Kami segera mungkin menyiapkan tempat untuk mereka bisa lakukan senam pernafasan, ini disupport oleh para ahli penyakit paru di Surabaya," ujar Wali Kota perempuan pertama di Surabaya itu.

Artikel ini telah tayang di GridStar.ID dengan judul Sempat Berada di Zona Merah Pekat, Wali Kota Risma Klaim Surabaya Kini Ada di Zona Hijau dari Covid-19, Ini Fakta yang Memperkuat Pendapatnya

(*)

Source : Grid Star

Editor : Nailul Iffah

Baca Lainnya

Latest