Selain dari Polsek Arut Selatan, upaya pencarian terduga melibatkan personel Buser Polres Kobar serta warga Desa Natai Raya.
"Mudah-mudahan segera ada hasilnya, sebab jejak pelaku sudah kami dapati. Apalagi masyarakat juga ikut berpartisipasi membantu mencari," kata dia.
Kasus pencurian ribuan potong pakaian perempuan di Desa Natai Baru ini mencuat setelah penyelesaian secara kekeluargaan yang diupayakan aparatur desa, Rabu (22/7/2020), gagal.
Padahal, menurut Sekretaris Desa Natai Raya Achmad Rodli, saat itu Setu sudah bersedia mengikuti sarannya menemui kepala desa.
"Sudah lama saya diminta Bu Kades untuk melakukan pendekatan pribadi ke yang bersangkutan. Hari itu (Rabu) dia sudah mau ikut, karena yang mengajak hanya saya dan ketua Karang Taruna," tutur Rodli.
Namun, seusai pamitan untuk berganti pakaian, pelaku rupanya melihat gerombolan warga yang menunggu tidak jauh dari rumah milik kakak pelaku.
"Setelah itu dia, sambil membawa golok dia mengancam akan membunuh warga yang melaporkannya, lalu kabur ke hutan," lanjut Rodli.
Melihat pelaku kabur, warga beramai-ramai membongkar pondok di belakang rumah yang selama ini menjadi tempat tinggal pelaku.
Di situlah warga menemukan ribuan potong pakaian perempuan dan dua boneka.