GridHype.ID - Iran jadi salah satu negara di Timur Tengah yang cukup unik dan kontroversial.
Hal tersebut karena Qassem Soleimani yang merupakan komandan legendaris Brigade al-Quds dari tahun 1998-2020.
Tak salah jika Qassem Soleimani begitu dicintai masyarakatnya.
Bahkan posisi Soleimani sudah dianggap orang kuat kedua setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Tak heran, ketika Soleimani tewas dalam serangan rudal dari pesawat tanpa awak (drone) AS pada Jumat (3/1/2020), prosesi pemakamannya dihadiri jutaan orang.
Wajar juga jika kemudian Iran bersumpah akan melancarkan aksi balas dendam atas tewasnya Soleimani.
Sebaliknya, bagi lawan-lawan politik Iran, khususnya AS dan Israel, Brigade al-Quds menjadi sumber kekacauan di Timur Tengah akibat intervensinya di banyak negara.
Diketahui, Brigade al-Quds memasok senjata ke Hezbullah ke bebrapa negara seperti Lebanon, Irak, Suriah, Yaman, serta Afghanistan.
Merebaknya wacana tentang kemungkinan meletusnya perang Amerika Serikat (AS) dengan Iran mengingatkan kembali wawancara harian Kompas dengan Duta Besar RI untuk Iran Dian Wirengjurit seusai shalat Jumat di masjid KBRI Teheran pada Juni 2013.
Saat itu, harian Kompas mengunjungi Teheran untuk meliput pemilu presiden Iran yang dimenangkan Presiden Iran sekarang, Hassan Rouhani.