GridHype.ID - Sampai saat ini, ketegangan yang terjadi di Laut China Selatan masih terjadi.
Konflik di wilayah ini memang melibatkan banyak negara sepertiChina, AS, dan bahkan beberapa negara Asean.
Bahkan beberapa waktu belakangan, Duta Besar China untuk Negara Filipina buka suara.
Melansir SCMP, Senin (20/7/2020), Duta Besar China untuk Filipina memperingatkan negara-negara Asia Tenggara untuk berjaga-jaga terhadap upaya AS untuk "menyabotase" stabilitas kawasan dengan memasukkan dirinya ke dalam konflik laut China Selatan.
Baca Juga: Kelakuan Tiongkok Buat Kawasan Asia Pasifik Meradang, Amerika Serikat : Dunia Tidak akan Biarkan
Komentar Huang Xilian tersebut terjadi setelah AS memperkuat posisinya di laut yang diklaim China.
Juga setelah adanya op-ed (petikan pada surat kabar) di mana rekan Amerikanya, Sung Kim, menyatakan dukungan Washington untuk Manila di "Laut Filipina Barat".
Laut Filipina Barat adalah istilah yang digunakan Manila untuk merujuk pada bagian Laut China Selatan yang diklaimnya sebagai bagian dari zona ekonomi eksklusif (ZEE), dan termasuk wilayah yang diklaim oleh Beijing.
Penggunaan istilah ini cenderung dianggap sebagai provokatif di Beijing.
Selain itu, dalam op-ed lain yang ditulis oleh seorang diplomat AS yang menuduh China mengikis kedaulatan Myanmar, salah satu mitra Filipina di Asean.
Dalam sebuah wawancara dengan The Manila Times pekan lalu, Huang mengatakan bahwa di bawah "dalih menegakkan kebebasan navigasi" AS secara sembrono melanggar wilayah laut dan wilayah udara negara lain dan melibatkan diri di setiap lautan dunia".