GridHype.ID - China sedang gencar-gencarnya melakukan penguatan ketahanan militernya.
Hal ini mereka lakukan tak lepas dari klaim atas Laut China Selatan (LCS) yang belakangan menimbulkan kegemparan dunia internasional.
Klaimnya atas Laut Cina Selatan (LCS) membuat China harus siap berhadapan dengan berbagai negara di sekitarnya, diantaranya Vietnam, Filipina, Malaysia, Taiwan serta Brunei agar bisa mengkukuhkan klaim tersebut.
Hal ini memaksa China segera mungkin untuk membangun postur angkatan perang yang kuat.
Baca Juga: Selalu Pamer Kemesraan, Siapa Sangka Anang Hermansyah Ngotot Ingin Cerai dari Ashanty
Selain membangun berbagai alutsista, China juga harus menjaga kehadiran mereka di kawasan sengketa dengan melakukan patroli baik dari AL maupun Coast Guardnya.
Selain itu China juga membangun berbagai pangkalan militer di sana dan salah satunya bernama Fiery Cross Reef atau Yongshu Reef.
Mengutip Time, Fiery Cross Reef ialah terumbu karang yang terletak di Kepulauan Spratly.
Awal mula bercokolnya China disitu saat UNESCO pada tahun 1987 sepakat agar negeri Panda membangun Sistem Pengamatan Permukaan Laut Global (GLOSS).
Konstruksi pembangunan stasiun cuaca itu lantas selesai pada Agustus 1988 dan memang digunakan untuk kepentingan kemanusiaan.
Namun sialnya UNESCO tak sadar jika kemauan China membangun stasiun cuaca disitu karena ada udang dibalik batu yakni memperkuat posisi mereka di masa depan ketika mengklaim LCS adalah milik mereka.