Pada 1994 pasukan ini memiliki kekuatan personel sekitar 500 anggota, mereka bertugas menjaga keamanan sungai, saluran air di pedalaman, merawat kapal, dan mengawasi pergerakan pasukan lawan dari tempat-tempat tertentu, salah satunya di seberang Sungai Mekong.
Pada tahun ini, LPN hanya memiliki kapal patroli sungai tidak lebih dari 50 unit. Hingga tahun 2000-an, tidak ada perubahan signifikan terkait pasukan ini. Pasukan juga inventaris kapal dan peralatan lainnya masih tetap terbatas.
2. Azerbaijan
Berdasarkan informasi di laman Kementerian Pertahanan Azerbaijan, angkatan ini berdiri pada Agustus 1919 setelah pasukan Inggris meninggalkan negara tersebut.
Di masa awal pembentukannya, angkatan laut ini hanya memiliki dua perwira tinggi yang berasal dari negara mereka sendiri, karena pada saat itu Kementerian Perang Azerbaijan tidak memiliki departemen angkatan laut.
Namun perlahan, kekuatan personel juga perlengkapan lapangan angkatan bersenjata ini berkembang seiring berjalannya waktu.
Mereka memiliki kapal perang, kapal uap bersenjata, kapal operasi, dan kapal untuk akomodasi transportasi.
Tidak memiliki lautan, wilayah gerilya angkatan laut ini adalah di Laut Kaspia, wilayah perairan luas yang dikelilingi sejumlah negara, tetapi tidak terhubung secara langsung dengan lautan lepas.
Angkatan Laut kerap melakukan simulasi tempur dengan Angkatan Udara dan Badan Penjaga Pantai sejumlah negara yang mengelilingi Laut Kaspia untuk melindungi pipa minyak dan gas yang ada di bawah perairan tersebut.
Baca Juga: Kisah Pria yang Ditelan Ikan Paus, Caranya Kelaur dari Mamalia Raksasa ini Sungguh Dramatis