Ia juga menyayangkan anaknya yang tidak tahu apa-apa menjadi korban dari penyebaran informasi tidak benar itu.
"Pembangunan narasi yang sangat buruk sekali, ini pembunuhan karakter, kalau hanya menyerang saya tidak apa-apa, tapi ini juga menyerang anak saya," kata Marinus saat dihubungi.
Menurutnya, video dan gambar tangkapan layar itu telah tersebar hingga ke luar negeri.
Hal itu diketahui setelah Marinus mendapatkan telepon dari sejumlah kolega di luar negeri.
Mereka menanyakan kebenaran informasi dan video tersebut.
"Saya lihat ini sudah terlalu masif menyebar, cuma adik-adik yang di Amerika dan Eropa sudah langsung telepon saya tanya itu benar atau tidak, saya mengapresiasi mereka telepon langsung dan klarifikasi," kata dia.
Saat ini, Marinus terus berkonsultasi dengan Cyber Crime Mabes Polri untuk melacak penyebar informasi itu.
Baca Juga: 3 Manfaat Buah Pisang untuk Kesehatan Rambut, Salah Satunya Bisa Atasi Kerontokan
Dosen di Universitas Cenderawasih itu akan melaporkan seluruh pihak yang menyebarkan informasi tak benar itu.
"Sampai hari ini sudah 302 orang yang akan saya laporkan dan belum ada yang minta maaf," kata Marinus.
(*)