Follow Us

Sosoknya Geger karena Adanya Perempuan Tanpa Busana yang Muncul di Belakangnya Saat Webinar, Dosen Uncen yang Ramai Diperbincangkan Ini Beri Klarifikasi dan Siap Ambil Jalur Hukum: Pembunuhan Karakter yang Menyerang Anak Saya!

None - Kamis, 16 Juli 2020 | 09:45
Tangkapan layar saat Marinus Yaung menjadi salah satu pemateri dalam webinar Mengapa Isu Papua Diinternasionalisasi pada Senin (13/7/5/2020)(Istimewa)
Kompas.com - Istimewa

Tangkapan layar saat Marinus Yaung menjadi salah satu pemateri dalam webinar Mengapa Isu Papua Diinternasionalisasi pada Senin (13/7/5/2020)(Istimewa)

GridHype.ID - Warganet baru-baru ini dihebohkan dengan sebuah kejadian yang mencengangkan.

Bagaimana tidak, pasalnya beredar luas di pesan WhatsApp sebuah video dan foto tangkapan layar yang memperlihatkan seorang perempuan tanpa busana di belakang seorang dosen.

Berdasarkan keterangan dalam foto dan video yang beredar, dosen tersebut mengampu di Universitas Cenderawasih (Uncen) Marinus Yaung.

Momen itu terjadi ketika Marinus menjadi pembicara dalam sebuah webinar yang mengusung tema "Mengapa Isu Papua Diinternasionalisasi" pada Senin (13/7/2020).

Baca Juga: Diduga Diperas Penegak Hukum, 64 Kepala Sekolah SMP Negeri Kompak Pilih Mengundurkan Diri, Kepala Inspektorat: Se-Kabupaten Mengundurkan Diri!

Dalam video dan foto yang viral itu, terdapat informasi yang menyebutkan perempuan di belakang Marinus merupakan pekerja seks komersil (PSK).

Saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon pada Rabu (15/7/2020), Marinus Yaung mengaku telah membuat pernyataan klarifikasi melalui akun media sosialnya.

Dalam klarifikasinya, Marinus menegaskan perempuan itu merupakan anak perempuannya yang masih duduk di kelas empat sekolah dasar (SD).

"Ini anak perempuan saya, dan dia baru habis mandi sore di rumah kontrakan saya di Jakarta Timur, dan mau ganti pakaian jadi namanya juga anak-anak, langsung nyosor saja ketika saya lagi ikut webinar siaran langsung dari rumah," tulis Marinus di akun Facebooknya.

Marinus memastikan akan membawa masalah ini ke ranah hukum.

Sebab, informasi yang disebarkan pihak tak bertanggung jawab itu dianggap sebagai pembunuhan karakter.

Source : Kompas

Editor : Ruhil Yumna

Baca Lainnya

Latest