Baca Juga: Digemari Orang Indonesia, Jamur Enoki Disebut Jadi Penyebab Wabah Listeria dan Berbahaya
Tim AS membuat penemuan bridgmanite dengan memeriksa berlian besar lainnya yang ditemukan di Afrika Selatan.
Teknologi spektrometer Ramannya menemukan bahwa cara hamburan cahaya merupakan karakteristik dari produk penguraian bridgmanite.
Dr Evan Smith berkata, "Menemukan sisa-sisa dari mineral bridgmanite yang sulit dipahami ini penting.
Baca Juga: Jokowi Minta Jawa Timur Harus Bisa Turunkan Kasus Virus Corona dalam Jangka Waktu Dua Minggu!
"Ini sangat umum di bumibagian dalam, pada kondisi tekanan ekstrem mantel bawah, di bawah kedalaman 660 km, bahkan lebih dalam dari kebanyakan berlian super dalam."
"Bridgmanite tidak ada di mantel atas, atau di permukaan."
"Apa yang sebenarnya kita lihat pada berlian ketika mereka mencapai permukaan bukanlah bridgmanite, tetapi mineral yang tersisa ketika rusak saat tekanan berkurang."
"Menemukan mineral ini terperangkap dalam berlian berarti berlian itu sendiri harus mengkristal pada kedalaman di mana bridgmanite ada, sangat dalam di Bumi".
Berlian Cullinan dibawa di bawah pengawalan polisi yang ketat ke Sandringham, dan secara resmi diperlihatkan pada ulang tahun Raja Edward VII yang ke-66.