Follow Us

Dulu Jadi Desa Termiskin, Kini Penduduk Desa Bisa Hasilkan Rp172 Miliar Pertahun Berkat ‘Hidup’ dengan Ular

None - Selasa, 23 Juni 2020 | 14:15
Ular-ular diletakkan dalam karung diatas pasir.
Scmp.com

Ular-ular diletakkan dalam karung diatas pasir.

Pria yang membudidayakan ular pertamakali.
Scmp.com

Pria yang membudidayakan ular pertamakali.

Dijuluki “raja ular”, pria berusia 67 tahun itu sekarang memiliki perusahaan yang fokus untuk membuat suplemen makanan dari hewan ini.

“Ketika saya masih muda, seluruh desa sangat miskin,” kata Yang.

“Ada banyak danau dan sungai di wilayah ini, dan ada banyak ular yang hidup di air. Jadi kami berpikir untuk menangkap ular dan menjualnya demi uang," tambahnya.

Peternak lain berusia 50-an, Yang Farong, mengatakan dia ingat saat menangkap ular di samping danau dan sungai di daerah itu saat remaja.

Pada tahun 1970-an, "semua orang melakukan ini, pria dan wanita, meskipun kami semua sedikit takut", katanya.

Setelah beberapa tahun, jumlah ular yang tersisa di alam bebas telah punah oleh para pemburu, jadi “raja ular” memutuskan untuk mulai membiakkan mereka sendiri.

Pada tahun pertama, hanya 10 persen dari telur ular menetas, membuatnya merugi lebih dari 10.000 yuan.

Baca Juga: Heboh Fenomena Kemunculan Ular, di Desa ini Justru Ular Jadi Sumber Pencaharian, Hasilkan Rp 172 Miliar Pertahunnya

Ular-ular diletakkan dalam karung diatas pasir.
Scmp.com

Ular-ular diletakkan dalam karung diatas pasir.

Tetapi dia bertekad untuk belajar dari kegagalannya.

Tahun berikutnya, tingkat penetasan melonjak hingga 80 persen dan dia berhasil mengangkat lebih dari 30.000 ular.

Source : Intisari Online

Editor : Hype

Baca Lainnya

Latest