Van Kerkhove mengatakan, wabah ini jauh dari kata usai di mana dia menyebutkan, kejenuhan karena lockdown ataupun pengabaian kebersihan sosial bisa memberikan ancaman.
Dia menerangkan, di tengah keputusan karantina yang dibuat pemerintah, orang mulai merasakan jenuh dengan tantangannya adalah menjaga masyarakat menaati aturan kebersihan yang ada.
"Kita harus tetap kuat dan terus berjuang. Pemerintah harus terus berkoordinasi dan masyarakat tetap patuh selama lockdown diberlakukan," paparnya.
Van Kerkhove menuturkan, situasi bisa kembali memburuk dengan penerapan kembali karantina jika wabah sampai terjadi lagi.
Dia berujar, dalam situasi tertentu, sejumlah langkah kesehatan harus diperkenalkan lagi, yang tentu membuat orang gusar, di mana dia sangat memahaminya.
"Karena itu, virus ini bisa menjadi sangat berbahaya jika setiap orang sudah berpuas diri," ujar dokter asal New York, AS, itu.
Baca Juga: Sakit Hati Lihat Banyak Orangtua Menelantarkan Bayi Mereka, Celine Evangelista: Sini Aku Urusin!
Kekhawatiran akan adanya gelombang kedua di AS terjadi saat demo kematian George Floyd, di mana massa mengabaikan pembatasan sosial.
Meski begitu, Gubernur New York Andrew Cuomo menyatakan, acara makan-makan di luar ruangan diizinkan pada akhir Juni, di tengah persiapan pembukaan fase kedua.
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul WHO Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir Virus Corona Bermutasi Menjadi Lebih Berbahaya, Pakar Epidemiologi Beberkan Faktanya
(*)