Namun, Nikaragua justru mendorong rakyatnya untuk berkerumun, mendatangi festival, melaksanakan acara budaya, dan olahraga dalam skala besar.
Pemerintah Nikaragua mengatakan telah menyiapkan pandemi, mereka melatif puluhan ribu petugas kesehatan untuk melakukan pencegahan.
Pada April, Organisasi Kesehatan Amerika mengkritik Nikaragua karena dianggap tidak melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Baca Juga: Jadi Negara dengan Seribu Aturan yang Ketat, ini 10 Cara Jenius Untuk Kabur dari Korea Utara
Beberapa ahli percaya, Nikaragua sengaja menurunkan risiko penyakit karena takut pembangunan ekonominya akan merosot.
Pemerintah Nikaragua menolak mengatakan berapa banyak korban terinfeksi, dan menolak melakukan uji coba Covid-19.
Negara tetangganya Kosta Rika, yang memiliki sistem kesehatan terkuat di Amerika Latin, pada 19 Mei mencatatkan 866 kasus Covid-19 dengan 10 kematian.
Alvaro Ramirez, ahli epidemologi yang memimpin respon Nikaragua terhadap wabah kolera, melaporkan Nikaragua tidak melaporkan jumlah korban akibat Covid-19.
Baca Juga: Jangan Lagi Sembarangan Mencoba Maskara di Toko Kosmetik, Ada Bahaya yang Mengintai Kesehatanmu
Sementara banyak petugas medis di Nikaragua mengaku kewalahan karena banyak pasien dengan penyakit pernapasan berobat.
Sementara jenazah yang meninggal akibat penyakit penapasan langsung dimakamkan denga segera oleh petugas khusus, tanpa mengkonfirmasi pada keluarganya.
Kini 600 tim medis di Nikaragua menandatangani surat yang menyerukan isolasi sosial, menutup sekolah, dan membeli alat pelindung tambahan untuk layanan kesehatan. (*)