Silvio Maltez mengatakan ayahnya diduga terinfeksi Covid-19, saat sedang bekerja.
"Keluarga saya tidak diizinkan melihat tubuh ayah saya, dia dibungkus dengan plastik hitam dan dimakamkan dengan segera," katanya.
Pemakaman dengan kecepatan super yang dilakukan oleh Nikaragua, ini sangat umum terjadi, dan menimbulkan kecurigaan ada yang disembunyikan oleh pemerintah.
Seperti yang diketahui, Nikaragua adalah negara di Amerika Tengah yang tidak melakukan tindakan apapun dalam pencegahan Covid-19.
Baca Juga: Waspada! Surabaya Bisa Dianggap Wuhan Kedua karena Berpotensi Jadi Episentrum Wabah Virus Corona
Presiden Nikaragua, Daniel Ortega masih mengizinkan perusahaan dan sekolah umum untuk dibuka.
Menurut Washington Post, penguburan kematian cepat sering dilakukan pada malam hari, mereka yang meninggal dikatakan memiliki penyakit pernapasan.
Selain itu, pemakaman tersebut juga diawasi dengan ketat oleh personil keamanan.
Seorang pejabat yang dirahasiakan namanya mengatakan pada Washington Post, sebuah rumah sakit di Espana, merawat setidaknya 90 pasien dengan penyakit pernapasan.
Dokter di Rumah Sakit Espana menduga sebagian besar orang terinfeksi Covid-19.
Sementara itu, negara tetangga menerapkan langkah ketat karantina, dan isolasi sosial untuk mencegah penyebaran virus ini.