Gridhype.id- Fenomena 'ketindihan' saat tidur hampir dialami oleh setiap orang.
Fenomena ini juga baisa disebut sebagai sleep paralysis.
Banyak yang mengaitkan peristiwa ketindihan ini dengan hal-hal berbau mistis, padahal sleep paralysis ini bisa dijelaskan secara ilmiah.
Baca Juga: Jangan Biasakan Mandi Saat Tubuh Sedang Berkeringat, Ada Bahaya ini yang Mengintai Kesehatanmu
Untuk menjawab fenomena tersebut, sebuah studi terakhir menemukan alasan agar orang-orang yang pernah mengalaminya merasa lebih baik.
Pasalnya, mempercayai ‘ketindihan’ sebagai fenomena mistis akan membuat masyarakat terus terjebak dalam ketakutan yang tidak beralasan.
Penjelasan yang dilansir dariHelloSehatini memuat fakta bahwa selama siklus tidurRapid Eye Movement(REM), otak manusia akan mengirimkan sinyal (glycine dan GABA) untuk ‘mematikan’ otot-otot tubuh sehingga kita tidak ikut bergerak selama bermimpi.
Ini adalah sebuah keterampilan evolusi yang penting untuk mencegah kita melukai diri sendiri atau teman tidur ketika kita bermimpi.
Lalu apa penyebab ‘ketindihan’?
Sebanyak 4 dari 10 orang pernah mengalamisleep paralysis. Gangguan tidur ini umumnya dialami oleh orang-orang di tahun remaja hingga usia dewasa muda.
‘Ketindihan’ bisa jadi faktor genetik, namun terdapat sejumlah faktor lain yang mungkin terkait dengan fenomena ini, seperti: