Ia mengaku terpaksa mudik karena sudah dipecat dari tempatnya bekerja sejak diberlakukan PSBB.
Agung menambahi kalau dirinya sudah 12 hari berdiam di kosnya setelah kena PHK.
Tidak sendiri, ia juga bersama temannya Samtirawan yang juga tak ada uang untuk hidup di perantauan.
"Kalau kita di sini dikasih makan enggak, kalau ada yang jamin kasih makan enggak apa apa, kita mati di sini siapa yang tanggungjawab," ucap Agung.
"Enggak ada yang jamin, enggak ada yang ngasih kejelasan, mending saya mati di kampung dari pada mati di sini. Saudara juga ngga ada. Enggak ada siapa-siapa," lanjutnya.
Agung mengaku tak punya saudara di Tangerang dan tinggal bersama rekannya yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online.
"Kita perantau, enggak ada saudara. Sedih mau ngapain di sini. Enggak ada kerjaan, ngga ada uang. Terus bayar kosan juga dari mana?" kata Agung.
Baca Juga: Di Negara Ini Obat Maag Laris Manis karena Dipercaya Bisa Obati Virus Corona, Ini Penjelasan Ahli
Ia mengaku hanya berbekal uang Rp300 ribu sisa gajinya yang hanya cukup untuk bensin dan makan selama perjalanan.
Kepada petugas polisi yang berjaga di pos itu, keduanya terus memohon agar diizinkan melintasi jalan tersebut.