"Sekarang mereka tinggal sementara di rumah sakit. Di sana masih ada ruang yang bisa dipakai untuk menampung mereka," ucap direktur rumah sakit kepada Kompas.com.
Direktur Wahyu Indianto juga menyayangkan sikap warga yang mendiskriminasikan para perawat.
Ia menjelaskan bahwa tenaga medis sudah melewati prosedur keamanan yang disiplin.
"Keluar masuk area isolasi sudah mandi. Karena alurnya sudah jelas. Jadi, ketakutan warga itu tidak masuk akal," ujarnya.
Mendengar kabar buruk itu, walikota Solo pun turut berkomentar.
"Tidak manusiawi kalau sampai ada perawat ditolak dalam satu daerah itu. Itu keterlaluan," ujar FX Hadi Rudiyatmo.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun langsung menghubungi ketiga perawat tersebut.
RSUD Bung Karno Solo sendiri memang menyediakan lantai 5 rumah sakitnya untuk dijadikan tempat tinggal sementara bagi tenaga medis yang terdampak.
(*)
Artikel ini telah tayang di NOVA dengan judul Terulang Lagi, 3 Orang Perawat di Solo Diusir Pemilik Kost karena Takut Tertular Corona, Kini Terpaksa Hidup Seadanya di Rumah Sakit