Gastritis merupakan peradangan pada bagian dalam dinding lambung. Radang lambung biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri, tapi gejala penyakit ini dapat dipicu oleh beragam faktor.
Salah satu pemicu gastritis adalah sering makan pedas, terutama ketika berbuka puasa.
Wajar saja, mengingat perut berada dalam keadaan kosong setelah seharian berpuasa.
Capsaicin yang merupakan bahan aktif pada cabai dapat mengiritasi dinding lambung jika dikonsumsi secara berlebihan.
Dinding lambung akhirnya menipis akibat asam lambung dan mengalami peradangan. Lambat-laun, luka dapat terbentuk pada dinding lambung dan menyebabkan tukak lambung.
Baca Juga: Marhaban Ya Ramadhan, Ini Deretan 30 Ucapan Selamat Ramadhan 2020, Cocok Dibagikan di Medsos
5. Menyebabkan diare
Usai melewati proses pencernaan dan penyerapan nutrisi, makanan yang hampir menjadi ampas perlu melewati proses terakhir di usus besar.
Di sini, gerak ampas makanan melambat karena usus besar perlu menyerap air untuk membentuk feses yang padat.
Namun, capsaicin pada makanan pedas membuat gerak pencernaan menjadi lebih cepat.
Akibatnya, usus besar tidak memiliki waktu untuk menyerap air sehingga tekstur feses menjadi cair.
Diare membuat tubuh kehilangan cairan. Padahal, selama puasa asupan cairan juga sudah berkurang.