Brown mengaku peduli dengan para pasien terinfeksi Covid-19, hanya saja, aturan untuk lockdown tidak diwajibkan oleh negara.
Beberapa demonstran bahkan memegang papan yang bertuliskan 'Coronavirus is a Lie' atau virus corona adalah kebohongan.
Di sisi lain, di Concord, New Hampshire juga diperkirakan ada 400 orang melakukan demonstrasi.
Mereka berpandangan bahwa lockdown besar-besaran tidak perlu dilakukan di negara bagian yang memiliki kasus Covid-19 kecil.
Lain cerita, sekitar 250 pengunjuk negara dari Texas juga meminta pemberhentian lockdown.
"Sudah waktunya untuk membuka kembali Texas, sudah waktunya untuk membiarkan orang bekerja, sudah waktunya bagi mereka untuk membiarkan interaksi sukarela dan akal sehat, bukan kekuatan pemerintah," kata Justin Greiss, seorang aktivis Young American for Liberty.
Baca Juga: Meski Terdengar Aneh, Makan 6 Siung Bawang Putih yang Dipanggang Bisa Mengecilkan Perut Buncit!
Seorang Ibu rumah tangga, Amira Abuzeid juga menentang adanya lockdown di negaranya.
"Saya bukan seorang dokter tetapi saya adalah orang yang cerdas yang dapat melakukan matematika dan sepertinya pada akhir hari ini, angka-angka (infeksi) ini tidak terlalu mengkhawatirkan," ungkap Amira.
Demonstran di daerah Maryland, Annapolis juga menuliskan pendapatnya tentang kemiskinan.
Mereka sepakat bahwa tak hanya virus corona yang bisa membunuh rakyat, tetapi juga kemiskinan.