GridHype.ID - Bukan hal asing dengan strategi perang gerilya yang juga diterapkan Indonesia dalam menghadapi musuh.
Taktik gerilya sangat efektif digunakan saat jumlah musuh lebih banyak saat bertempur.
Taktik gerilya sendiri dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, penuh kecepatan untuk membuat kerusakan sebanyak mungkin pada pihak musuh.
Membuka kembali catatan sejarah, perang dengan taktik gerilya juga dilakukan pejuang-pejuang Indonesia pada zaman merebut kemerdekaan.
Baca Juga: Glen Fredly Meninggal karena Meningitis, Wajib Kenali Gejala Seseorang Idap Penyakit Ini
Perang gerilya dipilih mengingat pejuang Indonesia bersenjatakan seadanya harus melawan pasukan penjajah dengan perlengkapan komplit.
Hasilnya para pejuang harus putar otak menghadapi peperangan tak seimbang ini maka terciptalah taktik gerilya.
Terhitung taktik Perang Gerilya amat manjur dalam peperangan yang sangat tidak berimbang hingga melahirkan lima tokoh militer yang mahfum akan strategi perang ini.
Siapa saja kelimanya, berikut 5 tokoh ahli perang gerilya dirangkum dari wearethemighty.com dan DocsOnline.
5. Kim Il-sung
Jika rakyat Korea entah Selatan dan Utara ditanya siapakah pahlawan dalam melawan pendudukan Jepang di sana pastilah mereka sepakat menyebut Kim Il-sung.
Kakek dari Kim Jong-un ini memang sangat getol membawa Korea merdeka kembali dari penjajahan Jepang sejak tahun 1910.
Mendapat ilmu kemiliteran di Whasung Military Academy tahun 1926, Kim muda langsung terjun melancarkan perang gerilya terhadap tentara Jepang.
Baca Juga: Ikut Kehilangan, Jokowi Tulis Ucapan Belasungkawa untuk Glenn Fredly : Karyanya Akan Tetap Abadi
Kim bahkan dijuluki oleh Kekaisaran Jepang sebagai Tiger karena kepiawaiannya dalam melancarkan strategi gerilya.
Salah satu kemenangannya melawan Jepang merebut wilayah Poch'onbo dari tangan Jepang tahun 1937.
4. Mao Zedong
Pendiri Republik Rakyat Tiongkok, Mao Zedong, boleh dikatakan sebagai seorang from zero to hero.
Lahir dari keluarga petani miskin, Mao terbiasa bekerja keras sedari dirinya masih kecil.
Tumbuh di lingkungan kaum Proletar membuat Mao muda ikut dalam Revolusi Xinhai untuk menggulingkan Dinasti Qing yang ia anggap selalu menyusahkan rakyat.
Mao kemudian masuk kemiliteran China untuk ikut perang gerilya sejak tahun 1937 melawan tentara Jepang yang menduduki beberapa wilayah di Tiongkok.
Usai Jepang menyerah kepada Sekutu tahun 1945, Mao kemudian memerangi kaum Nasionalis China pimpinan Chiang Kai-shek yang menyebabkan perang saudara di sana.
Dengan taktik gerilyanya, Mao berhasil menendang kaum nasionalis China yang dibekingi Amerika ke Formosa hingga akhirnya Chiang Kai-shek mendirikan negara Taiwan di pulau tersebut.
3. Che Guevara
Sahabat seperjuangan pemimpin Kuba Fidel Castro dan seorang sastrawan, El Che alias Che Guevara amat dikenal akan kiprahnya dalam perang Gerilya menggulingkan diktator Kuba Fulgencio Batista pada tahun 1958.
Baca Juga: Glenn Fredly Meninggal Dunia: ini 3 Jenis Makanan yang Ampuh Untuk Menangkal Penyakit Meningitis
Ia bersama Fidel Castro sempat harus bersusah payah bergerilya di hutan Sierra Maestra karena kalah ketika menyerbu Barak Moncada tempat pasukan pemerintah bercokol.
Usai menghimpun kekuatan kembali di Sierra Maestra, maka pada tahun 1958 El Che bersama Fidel Castro dan para Revolusioner turun gunung menyerbu Santiago de Cuba.
Pertempuran tak terelakkan antara kaum revolusioner melawan tentara pemerintah Batista.
Batista kalah, ia kabur ke Republik Dominika dan sejak saat itulah Castro memimpin Kuba berkat bantuan El Che.
2. Vo Nguyen Giap
Harus diakui, Vo Nguyen Giap ialah seorang gerilyawan sejati yang menjalani pertempuran berat melawan dua negara raksasa, Prancis dan Amerika Serikat yang menduduki Vietnam.
Namanya mulai terkenal saat perang Indochina Pertama 1946-1954 karena kemenangan Vo dalam pertempuran Dien Bien Phu melawan tentara Prancis.
Usai Prancis hengkang datanglah Amerika Serikat ke Vietnam untuk memaksakan kehendaknya membendung pengaruh Komunis di negeri itu.
Vo harus masuk hutan lagi, bergerilya lagi bersama milisi Viet Cong dan tentara Vietnam Utara menghadapai pemenang Perang Dunia II Amerika Serikat.
Strategi sangar Vo dalam peperangan ialah saat dirinya merancang Ofensif Tet yang memadukan taktik perang gerilya dan linier.
Gegara ofensif Tet inilah titik balik perang Vietnam berada di tangan Vo Nguyen Giap dan memaksa Amerika Serikat menarik pasukannya dari sana pada 30 April 1975 setelah 19 tahun bercokol di Vietnam.
Baca Juga: Pilih Pria Mana yang Menurutmu Paling Tampan, Jawabanmu Akan Ungkap Karakter Jodohmu di Masa Depan
1. Abdul Haris Nasution
Perwira tinggi TNI yang mendapat lima bintang di pundaknya alias Panglima Besar Abdul Haris Nasution, ialah tokoh militer yang hafal luar dalam taktik gerilya.
Mulai berkarir militer saat Belanda membentuk korps perwira cadangan tahun 1940, Nasution tahu bahwa hidupnya kelak memang tak jauh-jauh dari bau mesiu.
Baca Juga: Tak Jadi Gantung Stetoskop! Miss Inggris Ini Justru Tangani Pasien Covid-19
Benar saja, ketika Agresi Militer Belanda merongrong kemerdekaan Indonesia, Nasution menyarankan agar dilancarkan perang gerilya menghadapi serdadu Kompeni.
Saran Nasution itu disetujui oleh Jenderal Soedirman yang lantas mereka berdua bergerilya menghadapi Belanda.
Keberhasilan TNI dalam perang gerilya melawan Belanda tak lepas dari taktik-taktik yang Nasution canangkan.
Taktik-taktik tersebut lantas ia tuangkan ke sebuah buku yang ia beri judul 'Pokok-pokok Gerilya.'
Asal tahu saja buku Pokok-pokok Gerilya karangan Nasution menjadi bacaan wajib para kadet akademi militer di seluruh dunia termasuk Akademi Militer bergengsi Amerika Serikat, West Point.
Konon tentara Viet Cong pimpinan Vo Nguyen Giap juga mencari referensi perang gerilya dari buku ini untuk kalahkan Amerika Serikat di perang Vietnam.
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Tak Main-main Hebatnya, Ini 5 Jenderal Militer Ahli Perang Gerilya Tersohor Dunia, Kakek Kim Jong-un hingga Tokoh dari Indonesia Ini
(*)